PADANG, SuaraRantau.Com–Letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam masih berlangsung hingga saat ini. Dalam catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bukittinggi, jumlah gempa dengan frekwensi rendah dan vulkanik dalam (VA) cenderung meningkat.
Aktivitas Marapi yang belum ada tanda-tanda akan reda ini, berdampak pada perekonomian masyarakat. Abu vulkanik Marapi menyebabkan lalu lintas penerbangan terganggu, sehingga Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sudah tiga kali ditutup.
Letusan Gunung Marapi juga menyebabkan areal pertanian warga rusak. Sehingga menimbulkan kerugian akibat gagal panen. Dari 800 hektare areal pertanian masyarakat pada radius 4,5 Km hingga 5 Km dari kawah verbeek, sekitar 315 hektare terdampak sebaran abu vulkanik dan 40 hektare dipastikan mengalami fuso.
Baca Juga: BIM Kembali Ditutup Akibat Erupsi Gunung Marapi, 16 Penerbangan Terganggu
“Dengan kondisi demikian, masyarakat harus waspada saat hujan, material letusan mengendap di puncak dan lereng Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur air hujan yang mengalir pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi. Ada 23 sungai berpotensi alirkan lahar,” kata Rifandi dari PVMBG Bukittinggi secara online dalam Diskusi Terbuka yang digelar Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sumbar, Selasa (23/01/2024) di Markas PMI Sumbar, Kota Padang.
Diskusi bertajuk “Menyigi Kesiapsiagaan Sumbar Menghadapi Erupsi Marapi,” dipimpin Ketua Forum PRB Sumbar, Hidayatul Irwan dan dihadiri Danrem 032/Wbr, Brigjen TNI Rayen Obersyl, Kepala PMI Sumbar Aristo Munandar, Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy. Juga hadir Ulama Sumbar, Buya Masoed Abidin, pimpinan OPD terkait, Danlantamal, Danlanud, PVMBG Bukittinggi dan BMKG BIM.
Rifandi menambahkan, ancaman lainnya adalah bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom), lapili, atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi atau kawah verbeek. Potensi ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih luas atau lebih jauh tergantung pada arah dan kecepatan angin.