Banyak Event di Sumbar Tidak Berorientasi Pasar, Terselenggara Hanya Jika Ada APBD

oleh -
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Novrial, bersama tim kurator dan perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Kota saat kegiatan Usulan Event Daerah 2022 dan Temu Ramah Menjelang Penutupan Tahun 2021, Senin (27/12) di Padang.

PADANG, SuaraRantau.Com–Kepala Dinas Pariwsata Sumbar, Novrial menilai selama ini event yang diselenggarakan di Provinsi Sumbar tidak berorientasi pasar. Di mana, event diselenggarakan hanya berdasarkan yang bagus sesuai pikiran penyelenggara saja.

“Selama ini kita menyelenggarakan event mana yang bagus menurut yang kita pikirkan saja. Harusnya berorientasi pasar. Orang ini maunya apa? sukanya event yang mana? Kita belum pernah berpikir tentang itu,” ungkap Novrial, saat kegiatan Usulan Event Daerah 2022 dan Temu Ramah Menjelang Penutupan Tahun 2021, Senin (27/12) di Padang.

“Kita berpikir Tour de Singkarak (TdS) bagus. Apakah bagus? tentu kita tanya orang?. Pacu Jawi rancak (bagus), itu kan kecek awak (kata kita), kecek urang alun (kata orang belum) tahu,” tambahnya.

Baca Juga: Penyelenggaraan TdS Tahun 2022 Ditawarkan ke Swasta, Lebih Menarik dengan Hadirnya Gran Fondo

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut menurutnya, tentu ada survey kecil-kecil yang tentu akan membantu. Selama ini, Novrial mengungkapkan ada beberapa event lama yang masuk dalam agenda pariwisata di Sumbar setiap tahunnya. Seperti Sawahlunto Internasional Songket Carnival (Sisca), Tour de Singkarak (TdS) dan Festival Pesona Minangkabau. Sementara, event TdS yang juga rutin setiap tahunnya, sudah bergeser menjadi sport tourism.

“Pertanyaannya, kalau event Sisca dan Festival Pesona Minangkabau, yang menjadi pertanyaan apa sudah mati atau tidak kreasinya? Karena mungkin hanya itu ke itu saja yang ditampilkan,” ungkapnya.

Meski demikian, saat ini banyak event baru banyak muncul. Seperti ada Festival Lansek Manih, Geofest, Silek on The Sea. “Event kategori yang baru ini akan coba diangkat dan motivasi. Mudah-mudahan. Sekarang kabupaten kota harus membuktikan diri bisa menyelenggarakan event yang layak jual atau tidak? Kalau event nya itu-itu saja tidak akan maju,” tegasnya.

Menurut Novrial, hasil pengamatannya selama dua tahun, kalau eventnya difasilitasi Pemprov Sumbar dan pemerintah kabupaten kota, dengan menggunakan APBD, maka eventnya akan jalan. Namun, kalau tidak ada APBD tidak ada tidak jalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.