Batal Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Ungkapan Kekecewaan Gubernur Sumbar

oleh -
Disaksikan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Arif Gadjah Mada disuntik vaksin Covid-19 Sinovac pertama kali di Sumbar, Kamis (14/1) di Aula Kantor Gubernur.

PADANG, SR–Batal jadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19 Sinovac, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengungkapkan kekecewaannya, saat diwawancarai wartawan, Kamis (14/1).

“Saya menunggu 9 bulan dari Maret 2020 ini. Ini yang ditunggu-tunggu ini. Ini yang ditunggu-tunggu. Capek saya 38 kali diswab. Kemarin masih diswab, hasilnya tadi pagi keluar negative, sudah 38 kali,” ungkap Irwan Prayitno, usai kegiatan pencanangan suntik vaksin Covid-19 Sinovac perdana di Sumbar, Kamis (14/1) di Aula Kantor Gubernur.

“Kalau sudah divaksin kan gak perlu lagi diswab. Sudah kecil kemungkinan kena. Ini yang saya tunggu-tunggu. Kalau mau anda-anda ini berebut. Pas dapat, eh tidak bisa. Gak mungkin juga mau dipaksa. Mungkin besok atau lusa,” kata Irwan Prayitno.

Pada kesempatan suntik vaksin Covid-19 Sinovac itu, dari 12 orang yang akan disuntik vaksin, hanya dilaksanakan terhadap tujuh orang. Sementara lima orang lagi ditunda, karena tidak memenuhi syarat kesehatan. Termasuk yang ditunda hari itu, Irwan Prayitno.

“Ada lima yang ditunda dan ada tujuh yang jalan. Yang pertama Pak Danrem jadinya. Bagi yang tertunda ini, bisa besok atau lusa dilaksanakan. Masing-masing akan cek lagi kesehatannya. Kalau memenuhi persyaratannya maka bisa divaksin. Karena ini perdana, maka syarat kesehatannya agak ketat,” ungkap Irwan Prayitno.

Irwan mengungkapkan, dirinya bersama empat orang lainnya dari unsur Forkopimda gagal disuntik vaksin hari itu, karena tidak memenuhi syarat kesehatan saat diperiksa Tim RSUP M Djamil Padang. Sebelumnya, Irwan Prayitno menyatakan sudah siap divaksin. Namun ada arahan dari dokter untuk menunda penyuntikan.

“Tadi malam saya sudah diberitahu Direktur RSUP M. Djamil, bahwa untuk tahap pertama ini, saya belum bisa divaksin. Nanti menyusul kemudian. Jadi jangan heran, untuk sementara tidak prioritas. Kemarin saya masih semangat sampai tengah hari. Tapi setelah diperiksa, saya diberitahukan sebaiknya ditunda dulu,” ujarnya.

“Tadi juga ada Forkopimda yang tensinya juga ada yang 170, 160, 143. Bahkan ada yang sakit gula, jadi tidak boleh divaksin. Ini untuk syarat pertama saja yang ketat. Tahap berikutnya tidak seketat itu,” terang Irwan Prayitno.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.