PADANG, SuaraRantau.Com–Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memasang sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) terintegrasi di kawasan Gunung Marapi.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah berharap agar keberadaan EWS terintegrasi tersebut dapat menekan potensi dampak kerusakan, jika sewaktu-waktu kembali terjadi erupsi.
“Alhamdulillah, hari ini kita menerima kunjungan Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Bapak Raditya Jati dan Deputi Bidang Pencegahan BNPB Ibu Prasinta Dewi, dalam agenda merencanakan pemasangan EWS terintegrasi di sekitar Gunung Marapi,” ujar Mahyeldi di Istana Gubernuran, Senin (10/6).
Pemprov Sumbar dan pemerintah kabupaten, sambung Mahyeldi, mengucapkan terima kasih dan menyatakan dukungan penuh atas persiapan pemasangan EWS Terintegrasi tersebut.
Baca Juga: Gerak Cepat Pulihkan Bencana di Sumbar, Gubernur Tindaklanjuti Bantuan Pusat
Agar, ke depan potensi kerusakan dan dampak akibat erupsi, banjir lahar dingin, dan longsor di Gunung Marapi, terutama sekali di di Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Kota Padang Panjang, lebih bisa diminimalisir.
“Kita ucapkan terima kasih atas perhatian pusat terhadap upaya mitigasi dan penanganan pascabencana di Sumbar,” ujar Mahyeldi yang dalam pertemuan itu turut didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Hansastri, Kepala BPBD Sumbar Rudy Rinaldi.
Dalam kunjungan tersebut, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati mengatakan, pemasangan instrumen peringatan dini terintegrasi sangat penting untuk mengantisipasi potensi kerusakan yang mungkin saja masih akan terjadi di wilayah terdampak erupsi Gunung Marapi.
Sistem peringatan dini atau EWS terintegrasi, sebutnya, akan mengintegrasikan informasi cuaca, informasi aktivitas gunung api, informasi getaran, dan sensor cuaca. Berbagai informasi tersebut, akan memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan untuk kesiapsiagaan maupun langkah mitigasi terhadap potensi dampak bencana.
“Hal tersebut bertujuan agar warga paham dan melakukan aksi dini apabila mendengar bunyi sirine peringatan dini. Di samping itu, sosialisasi juga diperlukan agar masyarakat ikut merawat EWS Terintegrasi ini, sehingga keberlanjutan fungsi perangkatnya dapat terjaga,” ujar Raditya.