PADANG, SuaraRantau.com- Dinas Kebudayaan Sumatera Barat (Sumbar) merilis hasil penelitian atau riset sejarah dan budaya Kerajaan Jambu Lipo, Rabu (1/12) di Hotel Bumiminang, Padang.
Dalam tajuk Festival Kerajaan Jambu Lipo Jambu Lipo Ranah Godok Obuih.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan dinas kebudayaan tersebut. Apalagi kegiatan ini berkaitan dari hasil penelitian sejarah dan budaya Kerajaan Jambu Lipo.
Baca Juga: Bertemu Gubernur, Tokoh Papua di Ranah Minang Nilai Masyarakat Sumbar Ramah dan Peduli Sesama
“Kegiatan ini penting bagi generasi muda mengenali sejarah dan budaya yang ada di Sumbar,” kata Mahyeldi saat membuka secara resmi kegiatan Seminar Hasil Penelitian Sejarah dan Budaya Kerajaan Jambu Lipo.
Selain itu, kegiatan ini bisa dijadikan momentum untuk menjadi daya tarik baru wisatawan untuk berkunjung.
“Maka dari hal itu, mari kita jadikan momentum ini sebagai suatu daya tarik wisatawan yang tidak hanya saja berdomisili di Sumbar, tapi dari luar provinsi tentunya. Jadi dari hal itu, mari masyarakat Sijunjung kita jaga tradisi ini,” bebernya.
Baca Juga: Polresta Padang Kembali Tangkap Terduga Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur
Ia berharap ke depannya, daerah Sijunjung dapat ditata dengan rapi oleh masyarakat di sana. Sehingga dapat memajukan wisata Jambu Lipo Ranah Godok Obuih.
“Itu berfungsi untuk daerah Sijunjung agar didatangi oleh wisatawan atau tamu-tamu luar. Mari kita jaga dan rawat bersama,” tuturnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar, Hidayat mengatakan, Festival Kerajaan Jambu Lipo Ranah Godok Obuih dengan segenap keberagaman kegiatan budaya di dalamnya, termasuk penelitian sejarah oleh para ahli yang berkompeten, sebagai langkah awal membuka lebih luas perspektif masyarakat, utam.anya generasi penerus Jambu Lipo agar paham nilai-nilai sejarah, sosial, budaya, dan asal usulnya.
Baca Juga: Berjualan di Fasum, Satpol PP Padang Bongkar Lapak PKL di Dua Kecamatan
“Kerja ini tujuannya agar generasi muda dan penerus Kerajaan Jambu Lipo dan Nagari Lubuak Tarok agar memahami warisan budaya, nilai-nilai sejarah, dan sosialnya. Selain itu, kita berharap Kerajaan Jambu Lipo jadi perhatian nasional. Dan itu saya kira sudah terjadi,” terang Hidayat.