PADANG, SR–Peredaran narkoba di Indonesia cukup memprihatinkan. Hampir seluruh desa di Indonesia saat ini sudah masuk narkoba. Untuk mengatasinya butuh konsep collaborative governance. Yakni, keterlibatan pemerintah, swasta dan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumbar, Brigjen Pol. Drs Khasril Arifin, Kamis (17/10), saat kegiatan penyerahan bantuan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) dan Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Kelurahan Belakang Olo, Kecamatan Padang Barat.
“Tidak hanya pemerintah saja, tapi dari pengusaha juga perlu didorong untuk ikut berperan memberantas peredaran narkoba melalui upaya pencegahan. Kita ajak pengusaha dan BUMN lainnya berlomba lomba untuk kebaikan,” ujar Khasril.
Khasril mengungkapkan, saat ini BNN telah menjalin kerjasama dengan Menteri BUMN terkait bidang pencegahan narkoba. Di mana kegiatan sosialisasi P4GN yang dilakukan BNN yang membutuhkan anggaran, bisa sharing dengan BUMN. Upaya pencegahan telah dilakukan BNN Provinsi Sumbar selama ini, dengan merekrut penggiat anti narkoba dari kalangan pelajar, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya. Para penggiat anti narkoba yang sudah dilatih ini melakukan sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat, seperti kampus kampus dan sekolah-sekolah.
Keberadaan penggiat anti narkoba ini sangat penting, karena tidak dipungkiri, keberadaan BNN di Indonesia dalam memberantas narkoba sangat terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah kota di seluruh Indonesia. “Kita hanya hadir di 170 kota. Tidak sebanding dengan jumlah kota yang mencapai 500 lebih di Indonesia. Selain itu, BNN dan aparat kepolisian juga mengalami keterbatasan personil dan SDM,” ujarnya.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah lautan yang cukup luas. Sehingga narkoba mudah masuk. Indonesia merupakan perlintasan jalur merah narkoba. Khusus di Sumbar, narkoba jenis ganja jalur merahnya dari Provinsi Nangroe Aceh Darusalam (NAD) menuju ke Kabupaten Pasaman dan adereah lainnya di Sumbar. Sementara narkoba jenis sabu datang dari jalur Kota Pekanbaru.