PADANG, SuaraRantau.Com–Treo Angus (34) warga Bungus Teluk Kabung tidak bisa bergeming. Sudah dua hari ia merasakan susahnya mendapatkan moda transportasi umum ke tempat kerjanya yang berada di kawasan Ulak Karang Padang. Imbasnya, ia harus menggunakan jasa ojek pangkalan dari Bungus menuju Ulak Karang Padang.
“Uang Rp60 ribu sekali jalan naik ojek pangkalan dari Bungus ke Ulak Karang. Untuk balik, saya harus naik angkot hingga ke Teluk Bayur, baru menyambung naik ojek pangkalan. Sudah dua hari saya seperti ini, biaya terlalu besar, apalagi angkot tidak ada lagi ke Bungus,” ucapnya.
Treo Angus salah satu potret warga yang bergantung dengan keberadaan Trans Padang Bungus-Pasar Raya. Begitu banyak kerugian warga akibat mogoknya Trans Padang ini, dari pekerja kantoran hingga anak sekolah.
“Pemerintah tidak becus mengelola moda transportasi murah. Sudah dua hari pembiaran seperti ini. Sampai kapan penderitaan kami warga Bungus ini,” tanyanya.
Camat Bungus Teluk Kabung Harnoldi menyatakan kondisi ini tengah dikeluhkan masyarakat Bungus Teluk Kabung yang menjadikan Trans Padang akomodasi utama dalam beraktivitas, terutama ke pusat kota.
“Masyarakat banyak yang mengeluhkan kondisi ini. Terutama para guru, anak sekolah yang memang menggunakan bus Trans Padang, mereka berharap bus trans Padang dapat segera beroperasi,”ucapnya.
Ia juga mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan operator terkait mogoknya bus Trans Padang Koridor 2. “Tadi kita bersama Forkopimcam diskusi dengan Komisaris PSM bus koridor 2. Mereka menjelaskan ini masalah internal dan diupayakan diselesaikan agar tidak mengganggu fasilitas publik,” ujarnya.
Sepertinya, Perumda PSM harus berupaya keras memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam menjalankan moda transportasi Trans Padang. Pasalnya, para sopir Trans Padang jurusan Bungus Teluk Kabung-Pusat Kota melakukan aksi mogok sejak Rabu (11/12).