SOLOK, SR–Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Rustam Effendi mengatakan, untuk mewujudkan Geopark Singkarak dibutuhkan sinergi semua pihak.
Sinergi itu baik itu sinergi pemerintah dengan perguruan tinggi, lembaga peneliti, swasta, penggiat wisata dan masyarakat.
Saat ini, di Indonesia ada enam Geopark Dunia (UNESCO). Di antaranya, Gunung Batur Bali, Gunung Sewu Yogyakarta, Ciletuh Pelabuhan Ratu Jawa Barat, Gunung Rinjani Lombok, Kaldera Toba dan Belitung. Selain itu ada 15 geopark nasional yang tiga di antaranya di Provinsi Sumbar.
Baca Juga: Berdampak Positif Bagi Perekonomian, Pemprov Sumbar Siapkan Singkarak jadi Geopark Nasional
“Karena yang Singkarak ini baru merintis, maka jalurnya diusulkan untuk geopark nasional dulu. Usulan dilakukan oleh pengelola Geopark sesuai rekomendasi Gubernur. Setelah itu dibutuhkan rekomendasi Komite Nasional Geopark Indonesia,” katanya, saat Rapat Koordinasi Mengusulkan Danau Singkarak sebagai Geopark di Kabupaten Solok, Kamis malam (24/6).
Ia menyatakan pihaknya siap mendukung untuk mewujudkan upaya Pemprov Sumbar mengusulkan Geopark Singkarak menjadi Geopark Nasional.
Kawasan Danau Singkarak yang terbentang di Kabupaten Solok dan Tanah Datar memang dipersiapkan Pemprov Sumbar untuk menjadi Geopark Nasional. Tujuannya, untuk melindungi warisan geologi, keanakaragaman hayati serta mendukung perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata.
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengungkapkan, target terakhir dari pengusulan itu adalah menjadi Geopark Dunia yang diakui oleh UNESCO. Karena dengan demikian akan ada branding terhadap Geopark Singkarak di level internasional. Sehingga, akan banyak pengunjung yang datang dari mancanegara.
Namun karena untuk mencapai hal itu butuh proses yang panjang, maka akan dilakukan secara bertahap.(ari)
