PADANGPANJANG, SuaraRantau.Com–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menyebut Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiah sosok perempuan luar biasa. Berdirinya Diniyyah Puteri Padang Panjang hingga menginjak usia 1 abad tahun 2023 ini, menjadi saksi betapa besarnya jasa Etek Amah—panggilan akrabnya.
“Kita mengenal Diniyyah Puteri sebagai pondok pesantren (ponpes) khusus perempuan pertama di Indonesia, dan telah melahirkan begitu banyak tokoh bangsa. Perguruan ini buah karya Ibunda kita, Rahmah El Yunusiah, sehingga beliau sangat patut disebut sebagai perempuan luar biasa,” ucap Mahyeldi saat menghadiri Milad 1 Abad Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sabtu (4/11) di kompleks sekolah tersebut.
Mahyeldi juga menilai, sosok Rahmah El Yunusiah sudah layak disemati gelar Pahlawan Nasional, karena jasa-jasanya tidak hanya spesifik di dunia pendidikan. Melainkan juga berkontribusi besar di berbagai bidang dalam usaha-usaha mewujudkan Kemerdekaan RI di masa lalu.
Baca Juga: Fokus Pendidikan, Gubernur Sumbar Targetkan Bangun 10 Sekolah Baru pada Tahun 2024
“Semoga harapan kita segera terealisasi, agar ibunda kita Rahmah El Yunusiah segera disemati gelar Pahlawan Nasional. Kami dari Pemprov Sumbar telah memfasilitasi pengajuan tersebut. Sebab, memang sudah sangat sepantasnya,” ujar Mahyeldi menekankan.
Pada kesempatan itu, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, H. Muhammad Jusuf Kalla (JK) yang ikut hadir melaksanakan pengguntingan pita tanda penggunaan asrama baru Diniyyah Puteri Padang Panjang.
“Diniyyah Puteri Padang Panjang salah satu lembaga pendidikan penting di Indonesia, yang juga melahirkan banyak tokoh-tokoh penting, seperti Pahlawan Nasional Rasoena Said, Pengusaha Nurhayati Subakat, dan lain sebagainya. Semoga pahala atas amal ibadah dan amal jariyah selalu mengalir kepada Ibunda kita, Rahmah El Yunusiah dan para pejuang pendidikan lainnya,” ucap JK.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nasir, mengatakan, Muhammadiyah dan Diniyyah Puteri mempunyai kesamaan ghirah di dunia pendidikan. Ia menilai sosok Rahmah El Yunusiah pencetus ruang pendidikan untuk melahirkan sosok Aisyah dan Khadijah modern di Indonesia.