Dinilai Lecehkan Syariat Islam dengan Mengolok-olok Ibadah Salat, Ketua DPD RI Kecam Zulkifli Hasan

oleh -
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi LaNyalla

SURABAYA, SuaraRantau.Com–Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengecam materi pidato Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang menggunakan analogi syariat Islam dalam salat sebagai bahan candaan.

Dikatakan LaNyalla, olok-olok atau candaan terhadap syariat dalam ibadah salat sangat tidak pantas, dan melecehkan ibadah utama umat Islam.

Menurut LaNyalla apa yang dilakukan Menteri Perdagangan RI itu adalah bentuk fanatisme buta yang melampaui batas, demi mendukung paslon dalam Pilpres.

“Ini bukan saja offside, tapi sudah menimbulkan kegaduhan di masyarakat bawah. Apalagi kita selama ini sudah punya rambu-rambu terkait materi yang menyangkut suku, agama, ras dan antar golongan. Komika saja, yang jelas niatnya melawak, dipidana, apalagi politisi,” tandas LaNyalla di sela reses di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu, (20/12).

LaNyalla mengaku mendapat banyak sekali aspirasi, masukan dan saran dari masyarakat di grass root, dan dari sejumlah tokoh, yang mengecam apa yang dilakukan Zulkifli Hasan tersebut, setelah video rekaman pidatonya viral di media sosial.

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Erupsi Gunung Marapi Masih Terjadi, Gubernur Sumbar Imbau Masyarakat Waspada

“Masyarakat di bawah dan sejumlah tokoh jadi geram melihat itu. Saya maklum, karena hal itu sudah masuk ke ranah yang sangat privat dalam ibadah Umat Islam. Apalagi perintah salat itu satu-satunya perintah yang disampaikan secara langsung oleh Allah SWT kepada Rasul Muhammad dalam Isra’ Mi’raj. Ini ibadah yang paling utama,” tandasnya.

Sebagai Ketua Partai, lanjut LaNyalla, seharusnya Zulkifli Hasan paham apa itu “istihza’a”. Yang secara bahasa berarti “sukhriyah” atau melecehkan dengan mengolok-olok. Apalagi yang diolok-olok ibadah salat, wujud Habluminallah dalam ajaran Islam.

“Mengolok-olok dengan sebutan buruk kepada seseorang atau kelompok saja dilarang di dalam Al Quran. Apalagi mengolok-olok ritual ibadah salat, meskipun sebagai candaan,” imbuhnya.

LaNyalla menganggap fenomena olok-olok dan cemooh atau candaan terhadap agama, terutama Islam di Indonesia yang belakangan ini semakin marak di media sosial, dampak dari kemenangan faham materialisme atas idealisme dan spiritualisme.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.