Dokter Banyak Tapi Produk Kesehatan Masih Impor, Menteri Kelautan Perikanan Berharap Unand Beri Solusi

oleh -
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Wahyu Trenggono bersama Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat launching Hilirisasi, Komersialisasi dan Bisnis Unand, di Gedung Convention Hall Unand, Kamis, (16/3).

PADANG, SuaraRantau.Com–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyatakan siap mendukung upaya Universitas Andalas (Unand) untuk mengembangkan unit usahanya.

Mahyeldi berpendapat, saat ini memang sudah waktunya Unand untuk bertransformasi. “Unand salah satu universitas terkemuka di luar jawa yang kaya akan SDM dan pengalaman. Momentum yang tepat saat ini bagi Unand untuk mengembangkan unit usahanya,”ujar Mahyeldi saat launching Hilirisasi, Komersialisasi dan Bisnis Unand, di Gedung Convention Hall Unand, Kamis, (16/3).

Mahyeldi menuturkan, saat pandemi Covid-19 yang lalu, untuk merencanakan berbagai kebijakan dalam penanganan maupun pengendalian pandemi tersebut, pihaknya selalu berkolaborasi dengan Akademisi Unand.

Bahkan, saat ini tim percepatan penanganan bidang kesehatan Pemprov Sumbar juga berasal dari Unand.

Baca Juga: Alami Kendala Teknis, Pesawat Garuda Rute Padang-Jakarta Sempat Batal Lepas Landas di BIM

“Penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19 di Sumbar termasuk yang terbaik secara nasional. Saat itu kita mengandalkan Unand. Artinya secara kualitas SDM Unand sangat siap,”ucap Mahyeldi.

Mahyeldi meyakini apa yang dirintis Unand untuk pengembangan unit usaha akan berhasil. Karena ada jaringan dan kualitas yang siap menjadi penopang niat tersebut.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) RI, Wahyu Trenggono selaku Ketua Majelis Wali Amanat Unand memuji langkah yang diambil pihak universitas. Ia menyebut Unand memiliki potensi yang besar sangat sayang jika tidak dioptimalkan.

“Unand sudah memiliki fondasi di bidang riset, sayang jika tidak dikembangkan. Saya yakin dan percaya nantinya Unand akan mampu berkontribusi banyak untuk kemaslahatan bangsa,”ungkap Wahyu.

Wahyu mengatakan, saat ini banyak produk di Indonesia yang berasal dari negara lain melalui mekanisme impor. Termasuk untuk produk vital seperti di bidang kesehatan. Ia berharap ke depan Unand yang akan mengisi ruang tersebut.

“Kita punya dan bisa melahirkan dokter yang berkemampuan hebat, tetapi produk yang digunakan masih impor. Jika suatu saat kran impor tertutup, kita tidak bisa apa-apa lagi. Itu berbahaya, semoga ke depan Unand bisa hadir menjadi solusi untuk hal tersebut ,”ujarnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.