JAKARTA SR – Masalah yang menimpa perantau Minang saat kerusuhan di Wamena Papua beberapa waktu lalu sehingga terjadi eksodus besar-besaran mendapat perhatian dari Reydonnyzar Moenek, tokoh perantau Minang di Jakarta asal Lintau Tanah Datar, yang sekarang menjabat Sekjen DPD RI.
Disampaikan Donny Moenek, demikian ia akrab dipanggil, Sabtu (5/10), dengan telah pulangnya ratusan perantau Minang ke kampung halaman tentunya perlu dipikirkan oleh semua pihak bagaimana kehidupan mereka selanjutnya, seperti tempat tinggal, pekerjaan, dan pendidikan bagi anak-anak.
baca juga : Sumbangan Pemulangan Warga Sumbar di Wamena Capai Rp4 Miliar
“Untuk jangka pendek, persoalan sudah dapat ditangani dengan memfasilitasi kepulangan perantau ke kampung, dan memberikan bekal uang seperlunya. Tapi jangka panjang perlu dipikirkan bagaimana bisa mereka melanjutkan kehidupan di kampung,” ujar mantan Juru Bicara Kemendagri itu.
Bagi 300-an perantau Minang yang ingin bertahan di Wamena, harus terus di monitor bagaimana keadaannya. Walaupun kondisi Wamena sudah mulai kondusif sebut Donny, tapi perlu juga kewaspadaan. “Mereka yang ingin tinggal perlu juga dibantu untuk membangun kembali tempat tinggal dan usahanya. Tak lupa juga bantuan modal bagi mereka,” ucap mantan Penjabat Gubernur Sumbar itu.
baca juga : 1.470 Perantau Minang di Wamena Pulang ke Padang Naik Kapal
Pemerintah daerah, baik Pemprov Sumbar maupun kabupaten, bisa mencarikan lahan dan membangunkan mereka rumah sederhana yang mempunyai lahan cukup untuk bertani. Atau bagi yang ingin kembali berdagang di kampung, dibuatkan kedai dan diberikan modal usaha.
Di DPD RI tempo hari, sebut Donny Moenek, penggalangan dana yang dilakukan berhasil mendapatkan Rp1 miliar. “Mudah-mudahan berkat solidaritas yang tinggi dari masyarakat Minang, baik yang di rantau maupun yang di kampung, bisa terkumpul dana yang maksimal untuk membantu dunsanak kita,” tutur Donny.
Dingatkan juga oleh Donny, bagaimana pendidikan bagi anak-anak yang terdampak, baik yang pulang ke kampung maupun yang ingin menetap di Wamena, harus mendapatkan prioritas dan diperhatikan serius. Begitu juga dengan pemberian trauma healing, supaya percaya diri mereka bisa bangkit kembali. (Rel/Ari)