PADANG, SuaraRantau.Com–Genderang perang politik jelang pemilu serentak nasional pada tahun 2024 mulai dibangun setiap partai dan kontestan politik. Gerakan tersebut ada yang terlihat dan ada secara massif.
Tentu, ini modal besar bagi kepala daerah selaku patahana yang masih menjabat dan bertarung di pemilu 2024 yang akan datang.
Bagaimana tidak? dengan modal sebagai kepala daerah, mereka memiliki modal dan andil yang cukup besar, apalagi selama lima tahun menjabat, mereka berupaya untuk meraih simpatik masyarakat.
Ada yang unik selain hasil kerja nyata selama lima tahun yang dilakukan kepala daerah dalam mempromosikan dirinya di pemilu yang akan datang. Saat ini seorang patahana cenderung turun langsung membangun citra positif diri di lokasi-lokasi bencana.
Baca Juga: PMK Mewabah Jelang Idul Adha, Pemko Padang Ingatkan Hati-hati terhadap Sapi Kurban dari 2 Daerah Ini
Meraih simpatik dengan memberikan bantuan langsung di lokasi bencana masih dianggap cara yang ampuh dikala air mata warga yang jadi korban bencana belum mengering.
Di sisi lain, dengan hadirnya sosok seorang pejabat publik seperti kepala daerah di lokasi bencana, tentu menjadi kebanggaan bagi masyarakat yang tertimpa bencana.
Tentu ini semua, dilakukan patahana demi membangun citra posisif di hadapan warga dalam memenangkan pemilu serentak nasional pada 2024 yang akan datang.
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta Dr Emrus Sihombing menjelaskan, seorang pejabat publik kepala negara, kepala daerah, berkewajiban dekat dengan masyarakat.
“Seorang pejabat publik wajib berada di tengah masyarakat. Hal ini bertujuan agar seorang pejabat publik dapat mendengarkan, menampung aspirasi masyarakat. Sehingga pejabat publik dapat melakukan action dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Ini sebagai kewajiban ada atau tidak adanya bencana,” ucapnya, Rabu (8/6)