PADANG, SR–Secara tidak langsung dimulainya tatanan era new normal (normal baru), telah memaksa dunia pendidikan Indonesia untuk melakukan percepatan pengimplementasian teknologi internet dalam proses ajar mengajar.
Hal ini dilakukan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang kian hari makin banyak menelan korban.
Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP) Dr. Fitri Arsih, M.Pd, menjelaskan, bahwa dalam memasuki era new normal harus ada persiapan yang matang yang dilakukan dalam menunjang proses ajar mengajar di sekolah.
Menurutnya, kehidupan new normal di sekolah dan kampus harus diatur secara rinci dengan melibatkan berbagai sumber daya yang tak sedikit, serta pengawasan dan kontrol yang ketat oleh dinas pendidikan dan dinas kesehatan.
Proses pembelajaran di sekolah di era new normal, seorang guru dituntut harus menguasai teknologi pendidikan daring yang berguna memberikan bahan ajar kepada siswa. “Apalagi beberapa kegiatan akan hilang, seperti kunjungan ke museum dan tempat-tempat lainnya. Alhasil, guru harus aktif dan menguasai literasi digital. Sehingga, bisa menjabarkan literasi digital secara virtual kepada siswa,” ucapnya, Kamis (28/5).
Selain itu, Fitri Arsih mewanti-wanti dalam hal memutus mata rantai penyebaran Covid-19, harus disusun standar sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 yang tak hanya kewajiban memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak saja. Melainkan menetapkan standar jumlah siswa dalam satu ruangan belajar.
“Sekolah harus membatasi jumlah rombel (rombongan belajar) dalam satu kelas. Biasanya satu kelas dihuni oleh 40 orang siswa, dalam pengimplementasikan physical distancing, dalam satu lokal, mungkin akan di isi separohnya. Untuk memenuhi kuota sisanya, harus dibuat dua sesi kelas. Kelas pagi dan kelas siang, ” ucapnya.
Fitri Arsih menambahkan, dalam memasuki new normal, protokol kesehatan penting dilaksanakan. Sekolah harus memberikan memberikan jaminan kesehatan yang jelas dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 di sekolah.
Baca Juga: New Normal Bisa Berdampak Positif terhadap Program Sejuta Rumah
Hal ini bertujuan menjawab kegelisahan orang tua dan siswa dengan sistim belajar dari rumah, tanpa tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. “Kita tidak tahun kapan pandemi ini berakhir, apalagi hingga saat ini tenaga medis selalu berupaya mencari vaksin untuk bisa memerangi Covid-19 ini. Dengan memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan di sekolah, merupakan cara konkrit dalam melangsungkan dunia pendidikan di era new normal ini,” terangnya.