PADANG, SuaraRantau.Com–Menghadapi mudik Lebaran Tahun 2024, hari ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menggelar uji coba rute Padang – Bukittinggi via Malalak dan Bukittinggi–Padang via Padang Panjang, Jumat (5/4).
Sistem satu arah ini berlaku mulai H-3 atau tanggal 7 April 2024 hingga H+5 atau tanggal 15 April 2024. Selain pemberlakuan One Way, Pemprov Sumbar telah melakukan persiapan lainnya jauh-jauh hari sebelum puasa bulan Ramadan.
“Ada dua momen jadi perhatian khusus Pemprov Sumbar, Lebaran dan pergantian tahun. Dua momen ini, Sumbar banyak dikunjungi perantau dari luar Sumbar yang ingin pulang kampung,” terang Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumbar, Hansastri, saat temu media yang dibalut dengan kegiatan berbuka bersama dengan insan pers yang digelar Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Kominfotik) Sumbar, Kamis, (4/4) di Restoran Bernama Padang.
Meski persiapan sudah dilaksanakan jauh-jauh hari, pada pertengahan bulan lalu ada bencana terparah yang dialami lima kabupaten kota di Sumbar. Namun demikian, berkat upaya dan kerja keras pihak terkait, semuanya diatasi dengan baik. “Alhamdulillah, semua unsur terkait sudah melakukan langkah perbaikan. Jalan yang putus sudah bisa dilewati meski belum sempurna,” terangnya.
Hansastri menambahkan, Pemprov Sumbar juga dilakukan pengecekan persiapan menyambut mudik Lebaran. “Semua sudah on the track. Misalnya ketersediaan bahan bakar, pangan dan lalu lintas. Termasuk kesehatan dan keamanan. Semua sudah disiapkan. Kita berharap hari H dan sesudahnya berjalan dengan baik,” tambahnya.
Hansastri juga tidak memungkiri, ada beberapa hal krusial yang menjadi tantangan menghadapi mudik Lebaran. Yakni bencana erupsi Gunung Marapi yang berdampak terjadinya beberapa kali penutupan Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
“Selama ini ada penutupan BIM kalau angin erupsi Gunung Marapi mengarah ke BIM. Ini yang mungkin kalau terjadi cukup rawan dan krusial, karena penerbangan cukup padat. Bahkan sampai 90 penerbangan sehari. Kalau ada erupsi Gunung Marapi kalau penutupan BIM akan berdampak menganggu jadwal penerbangan di kota-kota lainnya di Indonesia,” ungkapnya.
Selain masalah Erupsi Gunung Marapi, hal lain yang perlu diantisipasi dan cegah adalah masalah pungutan liar (pungli) dan main pakuak (menjual dengan harga tinggi di atas standar) di saat libur Lebaran. Meski aksi pungli dan main pakuak ini mulai berkurang, tapi perlu diantisipasi. Antara lain masalah parkir yang tarifnya tidak wajat, memalak pengunjung dan lainnya,” terangnya.