PADANG, SuaraRantau.Com–Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) mengemas pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) dengan cara yang berbeda dari biasanya.
Sebanyak 15.000 buah durian disediakan dan dibagi-bagikan Pemprov Sumbar secara gratis kepada masyarakat. Kegiatan “Makan Durian Basamo” dengan masyarakat ini, digelar Pemprov Sumbar di sepanjang Jalan Sudirman Kota Padang, mulai dari depan Kantor Gubernur sampai kedepan Mapolda Sumbar pada Minggu pagi (2/2).
Kegiatan itu berlangsung selama empat jam, sejak pukul 6.00-10.00 WIB. Ribuan peserta CFD tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Namun, sayangnya karena membeludaknya masyarakat yang ikut CFD pagi itu, jumlah durian yang disediakan tidak mencukupi. Kondisi tidak terkendali, saat masyarakat berdesak-desakan dan dorong-dorongan berebut durian.
Masyarakat yang tidak mendapat durian pagi itu mengungkapkan kekecewaannya dengan sumpah serapah. Sementara di depan pagar Kantor Gubernur Sumbar, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dan sejumlah pejabat terlihat menikmati durian.
Ari (35) salah seorang warga yang ikut CFD malam itu mengungkapkan kekecewaannya. Dirinya jauh-jauh datang dari Sungai Sapih untuk bisa menikmati durian, namun, saat di lokasi CFD justru harus berdesak-desakkan berebut durian dengan warga lainnya.
Baca Juga: Seenaknya Blokir Jalan Permindo, PKL Merajalela karena Pemko Padang Lemah Tegakkan Aturan
Padahal dirinya datang bersama anaknya yang masih berumur 2 tahun. “Kondisi tidak memungkinkan jika berdesak-desakkan seperti ini. Anak saya masih kecil bisa bahaya nanti. Biarlah tidak dapat durian. Kalau duriannya sedikit jangan digelar dong. Jadinya seperti ini,” keluhnya.
Mahyeldi menyebut kegiatan ini bagian dari rasa syukur dan bertujuan untuk mempererat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat jelang memasuki Bulan Suci Ramadhan.
“Ini adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT, atas limpahan keberkahan yang telah diberikan untuk Sumbar. Sekaligus untuk mempererat kebersamaan dengan masyarakat,” tegas Mahyeldi.