PADANG, SuaraRantau.Com–Empat tahun kepemimpinan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur (Wagub) Audy Joinaldy sejak tahun 2021 hingga 2024, telah berhasil mengentaskan nagari/desa sangat tertinggal di Sumbar.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumbar, Mahdianur mengatakan, selain mengentaskan nagari/desa sangat tertinggal, Pemprov Sumbar juga telah berhasil mengurangi jumlah nagari/desa berstatus tertinggal. Pada tahun ini hanya tingga 10 nagari/desa berstatus tertinggal.
Sebanyak 10 nagari/desa tertinggal saat ini terdiri dari, enam desa di Kabupaten Kepulauan Mentawai, terdiri dari, Desa Simalegi, Madobag, Simatalu, Matotonan, Bojakan, Sigapokna. Berikutnya, dua nagari di Kabupaten Solok, meliputi, Nagari Tanjung Balik Sumiso dan Garabak Data. Juga ada Nagari Galugua di Kabupaten Limapuluh Kota dan Nagari Sikilang Sungai Aur Selatan di Kabupaten Pasaman Barat.
Atas keberhasilannya berkontribusi dan kerja keras membangun nagari/desa dan membina pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) Inovasi Desa dan Nagari di Sumbar, Gubernur Mahyeldi Ansharullah, menjadi salah satu dari dua gubernur menerima Piagam serta Lencana Abdi Inovasi Desa dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI, saat Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) ke-25 di Lapangan Islamic Center Mataram, NTB, Senin 15 Juli 2024 lalu. Selain Gubernur Sumbar, Pj Gubernur NTB, Hassanudin, juga mendapat penghargaan serupa.
Mahyeldi menegaskan, keberhasilan mengentaskan nagari/desa sangat tertinggal dan berkurangnya nagari atau desa tertinggal di Sumbar, karena Pemprov Sumbar fokus melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan desa/nagari serta penanganannya dilakukan secara lengkap, terintegrasi serta berbasis data.
“Pembangunan dan pemberdayaan desa/nagari ini membentuk komitmen bersama lintas stakeholder untuk melaksanakan tindak lanjut hasil identifikasi di desa/nagari dan perdesaan baik yang dianggarkan APBDes, APBD maupun APBN,” terang Mahyeldi, Rabu (11/9).