Hadapi Ancaman Gempa dan Tsunami Megathrust Mentawai, Basarnas Gelar Latihan Gabungan di Padang

oleh -
Kepala Basarnas, Marsekal Madya (Marsma) TNI Kusworo bersama Plt Gubernur Sumbar Audy Joinaldy jelang Simulasi Latgab Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Megathrust di Sumbar, di Lapangan Galanggang, Kota Padang, Kamis (31/10). Foto: Ari/Biro Adpim Sumbar

PADANG, SuaraRantau.Com–Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya (Marsma) TNI Kusworo resmi membuka Simulasi Latihan Gabungan (Latgab) Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Megathrust di Sumatera Barat (Sumbar), di Lapangan Galanggang, Kota Padang, Kamis (31/10).

Melalui latgab ini, diharapkan kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi bencana semakin terasah. Marsma Kusworo menyampaikan, latgab kali ini bukan sekadar upaya antisipasi terhadap dampak dari potensi megathrust secara teoritis.

Tetapi juga menjadi simulasi langsung untuk menghadapi bencana yang berpotensi nyata di wilayah Sumbar. Artinya, latgab ini bertujuan mengasah kewaspadaan dan kesiapsiagaan peserta, yang menyebarkan semangat yang sama di tengah masyarakat.

“Latihan gabungan ini mencakup simulasi di beberapa titik rawan di Indonesia. Tidak hanya di Sumbar atau Padang saja. Basarnas telah mengadakan latihan serupa di daerah rawan lain seperti Aceh, Yogyakarta, Selat Sunda yang meliputi Anyer, Carita, hingga Tanjung Lesung, serta wilayah timur hingga Selat Bali dan Sorong di Papua,” ujarnya.

Baca Juga: Hadapi Potensi Gempa dan Tsunami Megathrust Mentawai, Pemko Padang dan Basarnas Gelar Latihan Gabungan

Di Indonesia, sambungnya, kawasan yang berada di pertemuan lempeng besar seperti Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik memang memiliki risiko bencana tinggi. Khususnya di Sumbar, kehadiran banyak gunung berapi aktif menjadikannya salah satu wilayah paling rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.

Selain itu, kondisi cuaca yang saat ini diperkirakan oleh BMKG turut meningkatkan risiko bencana. Seperti pada musim, Sumbar diperkirakan mengalami periode hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi singkat. Ini memperbesar peluang terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor. Terutama di area rawan bencana.

“Maka, kesiapsiagaan perlu terus ditingkatkan. Kegiatan ini sangat penting memperkuat upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan SAR di wilayah rawan bencana itu,” tambah Kusworo.

No More Posts Available.

No more pages to load.