Selain itu, juga keberhasilan menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, pencegahan illegal mining dan logging dan mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, kenakalan remaja dan tawuran yang marak belakangan ini.
“Semua keberhasilan ini patut kita beri apresiasi kepada Kapolda Sumbar beserta jajaran sebagai buah kerja keras dan kosistensi dalam menjalankan tugas dan fungsi Polri, dalam upaya menjaga kepercayaan masyarakat dengan memberikan pelayanan prima dan humanis,” ucapnya.
Menghadapi peran Polri yang semakin berat, Mahyeldi berharap Anggota dan Kelembagaan Polri terus berinovasi, semakin adaptif, responsif dan bertransformasi menjadi institusi modern. Serta berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam menjalankan tugas.
Selanjutnya rasa keadilan dan kemanfaatan hukum dalam tugas Polri ke depan harus dirasakan oleh masyarakat, serta mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga kamtibmas dengan melakukan tindakan humanis, dan menjadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir harus taat prosedur dan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM).
“Kami menyadari sepenuhnya, tantangan tugas Polri ke depan tidaklah semakin ringan dalam memelihara keamanan dan penegakan hukum serta melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Terutama di Sumbar. Namun apabila kita lakukan secara kolaboratif dan bersama-sama tentunya menjadi ringan dan memberikan hasil dan manfaat yang maksimal,” harapnya.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kami menyampaikan rasa hormat, bangga dan terimakasih kepada Irjen Pol. (Purn.) Suharyono, S.IK., S.H. atas pengabdian dan dedikasinya selama ini. Selamat datang dan bertugas kepada Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA. selaku Kapolda Sumbar yang baru, semoga menjadi awal yang baik dalam ikut membangun Sumatera Barat menjadi lebih baik ke depannya,” harapnya.
Kapolda Sumbar yang baru, Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA mengucapkan terimakasih kepada Irjen Pol Suharyono yang telah mengabdikan diri selama dua tahun 19 hari di Tanah Minang.
