PADANG, SuaraRantau.Com–Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Direktorat Jenderal (Dirjen) Kebudayaan melaksanakan pertemuan dengan delapan Kabupaten/Kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Pertemuan itu bertujuan sebagai penguatan ekosistem Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) Galanggang Arang 2024 “Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia” yang akan dilaksanakan di delapan Kabupaten/Kota di Sumbar.
Dalam pertemuan tersebut turut menghadirkan empat narasumber, yakni, Dr. Zefnihan, A.P., M.Si., Dr. Jonny Wongso, S.T,M.T, Rahmat Gino Sea Games, S.T., M.T., serta Prof. Dr. Erwiza Erman.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti menjelaskan, Galanggang Arang 2024 merupakan kegiatan lanjutan penguatan ekosistem kebudayaan melalui penggalian nilai dan pengetahuan yang terpendam di sepanjang kawasan WTBOS.
“Rangkaian kegiatannya terdiri atas penguatan kapasitas, perancangan model tata kelola, distribusi pengetahuan, penciptaan karya baru, pameran, pergelaran, pengembangan ruang publik, dan perluasan jaringan,” ucapnya di Padang.
Irini Dewi Wanti menambahkan, capaian pelaksanaan kegiatan Galanggang Arang 2024, bertujuan untuk meningkatnya kesadaran merawat objek dan nilai WTBOS sebagai Warisan Dunia yang ditandai oleh peningkatan keterlibatan pihak berkepentingan.
“Luaran yang diharapkan berupa peta ekosistem, pola kebijakan, dokumen, platform, karya baru, skema partisipasi dan model tata kelola,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan Galanggang Arang 2024 melibatkan pemangku kepentingan yang terdiri atas delapan Pemerintah Kota dan Kabupaten, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, PT. KAI, PTBA, PT. Pelindo, perguruan tinggi, sekolah, komunitas, perempuan, anak, disabilitas, Kemendikbudristek, Kementerian Perhubungan, dan masyarakat internasional.
“Seluruh rangkaian kegiatan, luaran, dan peningkatan keterlibatan ini bagian penting dari upaya membangun sistem pengelolaan yang berkelanjutan atas warisan dunia,” jelasnya.