SAWAHLUNTO, SuaraRantau.Com–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah membuka secara resmi Jambore Geopark Ranah Minang atau yang disebut Geopark Ranah Minang Camp Tahun 2023 yang dilaksanakan di Area Camping Ground, Kandih, Sawahlunto, Rabu (26/7).
Mahyeldi mengatakan Pemprov Sumbar sangat mendukung pengembangan kawasan melalui konsep geopark yang berpilarkan pada konservasi, edukasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Sumbar.
Apalagi potensi geopark Sumbar itu tidak terpusat di satu titik, tapi tersebar pada beberapa kabupaten/kota. Di antaranya Kawasan Ngarai Sianok, Kawasan Harau, Danau Maninjau, Tarusan Kamang, Lintau Buo, Danau Singkarak, Danau Kembar, Kawasan Silokek, Tambang Batu Bara Sawahlunto, Goa Batu Kapa, Gunung Talamau, Geopark Equator Pasaman dan daerah lainnya.
“Semua itu, berpotensi menjadi daya tarik wisata yang diharapkan akan menjadi magnet meningkatnya angka kunjungan wisata ke Sumbar,” ulas Mahyeldi.
Untuk itu, dalam pengembangannya Mahyeldi memandang perlu didukung dengan ketersediaan infrastruktur, sarana dan prasarana termasuk akses menuju lokasi geopark yang memadai.
Baca Juga: Ponpes Thawalib Tanjung Limau Tanah Datar Kini Berusia 1 Abad, Begini Kondisinya Sekarang
Ia menyebut salah satu bentuk keseriusan pihaknya itu, dapat dilihat dari adanya pengalokasian Anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk pengembangan sektor pariwisata yang dikucurkan pada sejumlah daerah melalui skema kerja sama di Sumbar.
Ia mengaku, untuk tahun 2023 ini Pemprov Sumbar telah mengalokasikan sebesar Rp11, 3 miliar Anggaran BKK untuk Pengembangan Pariwisata pada enam kabupaten dan kota.
Ia menerangkan, itu dilakukan melalui skema kerja sama yang difasilitasi Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah (Otda) Setdaprov Sumbar.
Konsepnya sharing anggaran masing-masing Pemprov Sumbar sebesar 40 persen atau sebanyak Rp11, 3 miliar dan pemerintah kabupaten kota sebesar 60 persen, dari total kebutuhan anggaran sebesar Rp29,5 Milyar.
“Total anggaran untuk pembangunan pariwisata pada enam kabupaten/kota itu sekitar Rp29,5 Miliar, 40 persennya kita di provinsi yang membantu dengan BKK,” ujarnya.