Kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Museum PDRI di Koto Tinggi Bisa Menjadi Kawasan Ekosistem Wisata Sejarah

oleh -
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, didampingi Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, meresmikan Museum PDRI di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (19/12).Foto: Ari/Biro Adpim Sumbar

LIMAPULUH KOTA, SuaraRantau.Com–Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon, didampingi Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, meresmikan Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (19/12), bertepatan dengan peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-76.

Fadli Zon menekankan, keberadaan Museum PDRI menjadi pelengkap babak penting dalam sejarah perjuangan bangsa, khususnya dalam mempertahankan kemerdekaan. Museum tersebut menjadi pengingat akan perjuangan panjang bangsa, yang semangatnya diabadikan dalam bentuk HBN.

Museum PDRI dibangun di atas lahan seluas 20 hektare yang dihibahkan oleh masyarakat Koto Tinggi. Fadli Zon pun menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi masyarakat tersebut. “Lahan yang luas ini memberikan potensi besar untuk pengembangan kawasan. Termasuk membangun fasilitas lain seperti sekolah Taruna Nusantara,” tambahnya.

Baca Juga: Pimpin Upacara HBN di Istana Gubernur Sumbar, Menteri Kebudayaan RI Ingatkan Tantangan Global Semakin Kompleks

Fadli Zon juga berharap, kawasan tersebut dapat menjadi pusat ekosistem yang mendukung berbagai aktivitas, mulai dari edukasi hingga ekonomi. Dengan adanya museum, pasar, masjid, hingga pusat kebudayaan, kawasan tersebut diproyeksikan menjadi destinasi wisata sejarah baru yang dapat menarik pengunjung dari dalam dan luar negeri.

“Jika ekosistem ini terbentuk, saya yakin UMKM akan berkembang pesat, menjadikan tempat ini pusat ekonomi baru yang menghubungkan sejarah dan modernitas,” ujar Fadli Zon.

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menegaskan pentingnya konektivitas antarwilayah. Ia menyebut, akses jalan antara Kabupaten Limapuluh Kota dan Pasaman sudah mulai dibangun, dan akan menghubungkan Museum PDRI dengan Museum Tuanku Imam Bonjol di Pasaman.

“Kita berharap langkah ini menjadi awal dari pengembangan kawasan wisata sejarah terpadu. Dengan begitu, nilai sejarahnya tidak hanya terjaga, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar,” ujar Mahyeldi.

No More Posts Available.

No more pages to load.