Kemenko Marves Sepakat Fasilitasi Pembangunan RDF di TPA Aie Dingin

oleh -
oleh
Deputi IV Bidang Koordinasi Lingkungan dan Kehutanan Kemeko Marves, Nani Hendiarti didampingi Gubernur Mahyeldi Ansharullah saat peninjauan TPA Air Dingin Padang. [diskominfotik sumbar]

PADANG, SR – Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyetujui memfasilitasi percepatan pengelolaan sampah melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah di Air Dingin, Kota Padang.

Untuk tahap awal, secara teknis, Kemenko Marves akan memfasilitasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) RDF.

Baca Juga: Deputi IV Menko Marves ” RDF Teknologi dan Incenerator Aie Dingin Menjadikan Kawasan Edukasi Pengolahan Sampah dan Limbah B3″

Hal ini disampaikan Deputi IV Bidang Koordinasi Lingkungan dan Kehutanan Kemeko Marves, Nani Hendiarti, saat rapat koordinasi percepatan pengelolaan sampah dan penanganan limbah B3 medis Covid-19, di Convention Hall Bukit Lampu, Jumat (24/9) sore.

Rakor yang dipimpin langsung Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullaj  dihadiri Walikota padang, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih, PT. Semen Padang, serta OPD terkait Provinsi Sumbar dan Pemko Padang.

Selain fasilitasi, Nani juga memberikan beberapa opsi pendanaan pembangunan RDF dilahan yang telah disiapkan Pemko padang seluas 3 hektar tersebut.

Opsi pertama menurut Nani adalah, Provinsi Sumbar akan dimasukkan dalam program Green infrastruktur kerja sama dengan Jerman.

Kedua, lanjut nani adalah melalui pendanaan APBN di Kementerian PUPR untuk pembangunan fisik RDF dan melalui kementerian ESDM untuk DED.

Terakhir, opsi ketiga adalah kerjasama dengan swasta seperti yang telah banyak dilakukan di beberapa daerah lain seperti di Bali.

“Apa yang sudah dibahas akan ditindaklanjuti. insyaallah ada solusinya asal mau bekerjasama. Untuk RDF, tahapannya harus maju terus, karena hasil kajian Unand itu layak. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa ground breaking,” harap Nani.

Dalam rakor itu PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih serta PT Semen Padang juga menyatakan kesediaannya menjadi offtaker yang akan memanfaatkan produk RDF yang dihasilkan nantinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.