Kementerian Kebudayaan Serahkan Modul Ajar WTBOS kepada Dinas Pendidikan Sumbar

oleh -
Ketua Tim Kerja WTBOS Kementerian Kebudayaan, Yayuk Sri Budi Rahayu bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Barlius, didampingi Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III, Undri, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto Hilmed beri penjelasan terkait Modul Ajar WTBOS. Foto: Juliandra

PADANG, SuaraRantau.Com–Kementerian Kebudayaan menyerahkan Modul Ajar Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis 21/11) di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar.

Serah terima Modul Ajar WTBOS dilakukan Ketua Tim Kerja WTBOS Kementerian Kebudayaan, Yayuk Sri Budi Rahayu kepada Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Barlius, didampingi Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III, Undri dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto Hilmed.

Hadir Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar Yayat Wahyudi, Tim Penyusun Modul Ajar, Abna Hidayati, Prof Erniwati, dan Narasumber Pengayaan Materi Modul Ajar WTBOS, Jonny Wongso dan lainnya.

Modul hasil kajian tim penyusun yang terdiri atas para pakar itu telah dilakukan selama satu tahun. Yayuk mengatakan, modul ini disusun, karena WTBOS adalah warisan dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO.

“Hadirnya modul ini menjadi kesempatan yang baik, karena warisan dunia kita belum banyak jumlahnya, baru enam di Indonesia. Salah satunya WTBOS. Setelah ditetapkan menjadi warisan dunia, WTBOS mau diapakan? Apa hanya cukup bangga saja. Tentunya bukan itu,” terangnya.

Baca Juga: Optimalisasi Layanan Pascabencana, Disperkimtan Sumbar Digitalisasi Data Rumah Rawan Bencana

Kemendikbudristek pada tahun 2023 hingga tahun ini lakukan aktivasi penguatan ekosistem WTBOS. Penguatan ekosistem tidak cukup jika tidak masuk melalui jalur pendidikan. “Jalur ini terbaik, sistematis efektif, efisien dan terukur. Karena itu kami menggandeng UNP untuk menyusun modul ini,” terangnya.

Modul ini sebagai flatform untuk panduan WTBOS diadakan di sekolah. Ke depan, Yayuk ingin modul ini dipertahankan, dikembangkan dan implementasikan ke sekolah. “Kita ingin bergandengan tangan agar pola warisan WTBOS berjalan dengan baik. Anak anak generasi ke depan dapat mengenal lebih jauh WTBOS,” harapnya.

Uji coba modul ini terang Yayuk, sudah dilakukan di SMAN 1 Solok, dan SMAN 1 Sumbar. Dari hasil uji coba, ternyata modul ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para siswa dan guru. “Ini menambah keyakinan kami pewarisan ini harus terus dilaksanakan ke depan,” ungkap Yayuk.

No More Posts Available.

No more pages to load.