PADANG, SuaraRantau.Com–Tim Tanggap Darurat Bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meluncur ke Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) untuk membantu masyarakat yang masih terdampak banjir dan longsor, Kamis, (7/3).
Ketua PMI Sumbar, Aristo Munandar mengatakan PMI mengajak relawan Kabupaten/Kota se-Sumbar untuk melakukan bantuan kemanusiaan di Pessel.
“Masih banyak masyarakat yang perlu dibantu, sehingga kami berkoordinasi dengan PMI Pusat serta mengajak PMI Kab/Kota lain untuk ikut membantu”, ucap Aristo saat melakukan monitoring posko layanan TDB PMI di Markas PMi Kabupaten Pessel, Kamis (14/3).
Tidak hanya mengirim relawan, PMI Sumbar, lanjut Aristo juga membawa sebanyak 650 unit barang bantuan yang terdiri dari Hygiene KIT, Family KIT, tikar, terpal, jerigen, pembersih lantai dan kantong jenazah. “Barang ini adalah bantuan logistik dari PMI Pusat di Jakarta”, terangnya.
Baca Juga: Banjir Kerap Melanda Padang, Anggota DPRD Ini Nilai Pemko Lemah Terapkan Perda tentang Sampah
Selain itu PMI juga melakukan layanan distribusi air bersih dan pemeriksaan kesehatan. Hal ini sangat menjadi perhatian dikarenakan kondisi lingkungan masyarakat yang masih dipenuhi lumpur dan sisa reruntuhan rumah akibat hantaman banjir dan longsor. “Situasi seperti ini sangat rentan akan penyakit” jelas Arifin Muh Hadi, Kepala Markas PMI Pusat saat diwawancarai secara daring.
Diakui Arifin, bantuan yang dikerahkan PMI saat ini masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat terdampak. Pihak PMI, katanya akan berusaha mencari bantuan lainnya. “Giat operasi seperti ini ialah amanah negara yang diberikan kepada PMI”, ucap Arifin
Ia mengajak agar masyarakat atau lembaga lain dapat membantu meringankan penderitaan sesama. “Bantuan yang PMI hari ini belum cukup, kita butuh donasi dari masyarakat dan lembaga lainnya,” ucapnya.
Pimpinan Operasi TDB PMI Sumbar, Hidayatul Irwan melaporkan dari hasil detil asesmen PMI di Kampung Batu Bala dan Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara, Surantiah. Sebanyak 56 KK terdampak dengan kondisi rumah hancur dan 21 KK terdampak dengan rusak berat. “Sebanyak 19 KK masih berada di pengungsian”, katanya.