PADANG, SuaraRantau.Com–Konflik antara Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan Pemko Padang akibat dampak dari menertibkan PKL di Kawasan Jalan Permindo, Kota Padang makin memanas.
Ratusan PKL menghadang Satpol PP Kota Padang saat melakukan penertiban PKL di ruas Jalan Permindo, Padang, Jumat (3/2) pukul 14.00 WIB.
Ratusan PKL tersebut menolak dengan tegas ketentuan Wali Kota Padang yang hanya memperbolehkan mereka berdagang yang dimulai pada pukul 17.00 WIB. Mereka meminta, diperbolehkan tetap membuka lapak pada pukul 13.00 WIB.
Melalui corong Mushala Koperasi Keluarga Besar Pedagang Kaki Lima (KBPKL) yang berada di lantai dua bekas Padang Theater, Pengurus KBPKL dengan lantang menyemangati para PKL agar tetap bertahan dan tidak mau digusur oleh Petugas Satpol PP Kota Padang.
Ketua Koperasi KBPKL Idman yang turut menolak penggusuran oleh Satpol PP menegaskan, pihaknya akan meminta perlindungan ke DPRD Padang atas usaha penggusuran yang dilakukan oleh Satpol PP Padang.
“Sangat menyedihkan bagi kami para PKL ketika Satpol PP berusaha melakukan penggusuran kepada kami. Kami akan melaporkan ini kepada DPRD Padang,” jelasnya.
Idman juga meminta Wali Kota Padang untuk turun ke jalan dalam menyelesaikan permasalahan ini.
“Kita hanya mencari sesuap nasi saja. Kenapa harus ditertibkan. Tempat pelacuran masih jadi PR Pemko Padang untuk penertiban. Mereka masih beroperasi dan terjadi pembiaran. Kenapa harus kami yang digusur. Kami meminta Wali Kota Padang Hendri Septa turun ke lapangan melihat kondisi yang terjadi,” tegasnya.
Idman menegaskan, jika aspirasi para PKL tidak ditindaklanjuti oleh Wali Kota Padang, ia berjanji akan menghadirkan ribuan PKL yang menolak penggusuran yang dilakukan Satpol PP Kota Padang.