PADANGPARIAMAN, SuaraRantau.Com–Bandara International Minangkabau (BIM) mengalami listrik padam selama 45 menit. Imbasnya, beberapa penerbangan terpaksa tertunda akibat pudurnya listrik ini. Dampak lainnya, para penumpang bermandikan keringat, karena pendingin ruangan tidak hidup.
Tercatat, dua maskapai mengalami penundaan penerbangan, seperti Garuda Indonesia yang tertunda terbang ke Jakarta, dan Lion Air yang terlambat terbang ke Batam, Kepri.
“Apa tidak ada genset di BIM ini. Ruangan menjadi panas, karena lampu mati, dan penerbangan delay. Ingat, bandara obyek vital lo,” ucap Mona seorang penumpang tujuan Jakarta, Kamis, (23/11)
Manager Komunikasi dan Tanggung jawab Sosial Lingkungan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar Yenti Elfina menjelaskan, posisi suplai aliran listrik PLN aman sampai ke gardu beton.
“Kemungkinan suplai listrik tidak sampai karena pelanggan sedang melakukan pemeliharaan kubikel, sehingga tidak bisa suplai ke instalasi BIM,” jelasnya.
Selain itu, Yenti Elfina menambahkan, petugas PLN standby membantu upaya pemulihan di BIM. “Petugas PLN selalu siaga membantu upaya pemulihan di BIM agar listrik beroperasi secara normal,” paparnya.
Terpisah, Executive General Manager PT Angkasa Pura II KC BIM Indrawansyah mengakui terjadi gangguan listrik dari 11.30 WIB sampai 12.15 WIB. “Pemadaman terjadi karena adanya gangguan listrik di sistem kelistrikan kita. Kita mempunyai tiga genset, tapi sistem bermasalah,” ucapnya.
Indrawansyah menambahkan, akibat padamnya aliran listrik di bandara menyebabkan pelayanan penumpang terganggu.”Akibat mati lampu, selain suhu ruangan menjadi panas, karena pendingin udara mati, antrian panjang penumpang pun terjadi. Solusinya kita melakukan secara manual,” jelasnya.
Indrawansyah menekankan juga, pemadaman listrik di BIM tidak menyebabkan pelayanan navigasi udara tidak terganggu. “Tidak ada delay penerbangan, yang ada hanyalah keterlambatan penerbangan. Dua maskapai, Garuda Indonesia dan Lion air,” paparnya.