PADANG, SuaraRantau.Com–Meski kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) cukup banyak terungkap di sejumlah daerah di Sumbar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar memastikan ketersediaan daging di Sumbar aman dan mencukupi hingga lebaran 1444 H.
“Ketersediaan daging sapi, daging ayam dan telur ayam diproyeksikan dapat memenuhi permintaan masyarakat,”sebut Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli Rabu, (29/3).
Diakuinya, Sumbar ditemukan sejumlah kasus PMK. Hanya saja tidak begitu berdampak pada ketersediaan daging. Wabah PMK menyebabkan kematian 58 ekor ternak dari 432.122 populasi ternak sapi.
“Kematian yang kecil tidak mempengaruhi populasi ternak sapi sehingga dapat kita simpulkan ketersediaan daging sapi masih dapat mencukupi kebutuhan,”ujarnya.
Untuk produksi daging ayam malah melebihi dari permintaan masyarakat akan daging ayam. Dalam 1 tahun total DOC yang didistribusikan ke Sumbar lebih dari 50 juta ekor yang menghasilkan daging lebih dari 60 juta ton per tahunnya.
Begitu juga dengan produksi ayam ras petelur. DOC Ayam ras petelur yang didistribusikan ke Sumbar hampir 20 juta ekor per tahunnya, Ayam ini akan memproduksi lebih kurang 150 ribu ton telur per tahunnya.
“Dengan populasi kita sebanyak itu, mudah-mudahan semua kebutuhan daging dan telur kita pada ramadhan hingga lebaran ini terpenuhi,”ujarnya.
PMK Marak
Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, mencatat hingga 28 Maret 2023, PMK sempat tersebar hingga 17 kabupaten dan kota di Sumbar. Meliputi 145 kecamatan dan 560 desa.
Total terjangkit sejak kasus PMK merebak mencapai 25.101 ekor. Dari jumlah itu ternak yang mati sebanyak 67 ekor.
Kemudian sebanyak 179 ekor dilakukan pemotongan bersarat. Sedangkan yang sembuh mencapai 24.146 ekor.
Kasus terbanyak berada di Kabupaten Padang Pariaman dengan total 17 kasus menjangkit 1.625 ekor sampai, sembuh 1.600 mati 25 ekor. Kabupaten Dharmasraya dengan 16 kasus, menjangkit 1.549 ekor sembuh 1.503 ekor mati 10 ekor. Kemudian Tanah Datar sebanyak 14 kasus, ternak terjangkit 1.166 ekor sembuh 1.123 ekor mati 1 ekor.