PADANG, SR–Tenaga kesehatan (nakes) RSUD dr. Rasyidin dan tenaga puskesmas yang terlibat dalam melayani pasien Covid-19, saat ini belum sepenuhnya menerima insentif.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang Feri Mulyani Hamid, saat hearing dengan Komisi IV DPRD Padang, Senin (15/2) di DPRD Padang.
Feri Mulyani Hamid menjelaskan, insentif yang belum dibayarkan tersebut adalah insentif bulan September, Oktober, November dan Desember di tahun 2020.
Lebih lanjut, Feri Mulyani Hamid menjelaskan bahwa insentif yang telah dibayarkan kepada petugas medis yang terlibat dalam penanganan pasien Covid-19 sebanyak Rp11 miliar lebih.
Dengan rincian Rp4 miliar telah diterima RSUD dr. Rasyidin dan sisanya, untuk nakes di Dinkes Kota Padang dan nakes yang menangani pasien Covid-19 di puskesmas.
Baca Juga: Begini Respon DPRD Padang dan Pakar dari UNP Terhadap 2 Guru SMPN 10 Positif Covid-19
Untuk dokter spesialis dibayarkan Rp15 juta, dokter umum Rp10 juta, perawat dan bidan Rp7,5 juta, dan tenaga lainnya Rp5 juta. “Perhitungannya, jika nakes tersebut aktif 10 hari, dan hari kerja yang dihitung sebanyak 22 hari, maka perhitungannya untuk tenaga medis di puskesmas perhitungannya 10 per 22 dikalikan Rp5 juta,” ucapnya.
Selanjutnya Feri menjelaskan dana insentif nakes yang bekerja menangani pasien Covid-19 berasal dari dana APBN. “Sisa insentif di tahun 2020 yang belum dibayarkan akan dibayarkan di tahun 2021,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Padang, Ilham Maulana menjelaskan, pertemuan dengan Kepala Dinkes Kota Padang ini dilakukan, karena ada laporan dari nakes yang tidak menerima insentif.
“Ternyata, yang terjadi kekurangan insentif yang belum dibayarkan. Solusinya akan dilakukan pembayaran yang diambil dari dana insentif daerah (DID) dan Dana Alokasi Umum (DAU),” ucapnya. (ktk)
