PADANG PANJANG, SuaraRantau.com – Peringatan Hari Obesitas Sedunia, Jumat (4/3), dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan kepada masyarakat tentang bahaya dari kondisi obesitas pada masyarakat. Obesitas merupakan masalah kesehatan yang menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit.
“Untuk obesitas yang masuk dalam kategori penyakit tidak menular ini tidak dapat dipandang remeh, karena ini merupakan pencetus dari berbagai penyakit di kemudian hari,” ujar Spesialis Penyakit Dalam pada RSUD Kota Padang Panjang, dr. Sri Angraeni, Sp.PD.
Baca Juga: Pemko Padang Tambah 1 Unit Eskavator Long Arm, Ini Kegunaannya
Dikatakan Sri, menentukan apakah seseorang mengalami obesitas, ada berbagai cara yang dipakai. Salah satunya adalah rumus indeks massa tubuh.
“Bila didapatkan angka > 25 maka seseorang mengalami obesitas. Indeks massa tubuh sama dengan berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat,” katanya.
Sri pun menjelaskan, sebelum tahun 1990 obesitas jarang ditemui. Tetapi sesudahnya, obesitas makin meningkat. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah karena saat ini orang sibuk dengan HP, sehingga aktivitas fisik, gerak dan olahraga menjadi berkurang. Selain itu juga dipengaruhi oleh makin banyaknya makanan cepat saji, makanan berlemak dan mengandung gula yang tinggi.
“Obesitas berdampak terhadap kondisi kesehatan seseorang. Dampak dari obesitas ini adalah makin meningkatnya penyakit degeneratif yang muncul, seperti diabetes melitus (sakit gula), stroke, hipertensi dan serangan jantung. Selain itu obesitas juga meningkatkan risiko munculnya batu empedu, radang sendi dan juga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental seseorang,” terangnya.
Menurut dokter internis yang juga membuka praktek di Apotek El Khaira Hotel Bungalow Guguak Malintang ini, obesitas harus dicegah dari sekarang agar bisa menyelamatkan generasi ini dari berbagai penyakit di masa yang akan datang.