Pakar Ingatkan kembali Ancaman Potensi Gempa dan Tsunami di Sumbar

oleh -
Kepala Center of Disaster Monitoring and Earth Observation, Universitas Negeri Padang (DMEO UNP) Pakhrur Razi Ph.D

Dalam catatan sejarah, gempa bumi yang memicu tsunami terjadi pada 10 Februari 1797 yang mengakibatkan kapal Inggris seberat 150-200 ton terdorong hingga sejauh 1 kilometer ke pedalaman Batang Arau. Perahu-perahu kecil juga dihanyutkan hingga 1.8 kilometer ke hulu sungai. Hampir di seluruh daerah di Air Manis dipenuhi air dan mayat manusia.

Di tahun 25 November 1833, terjadi lagi gempa bumi dengan kekuatan M 8,8 – 9,2. Daerah yang terimbas dari tsunami ini terjadi di Pariaman hingga Bengkulu. Tsunami ini juga menyebabkan kerusakan parah di Maladewa, Sri Lanka, dan Seychelles.

Selanjutnya, tahun 2010, gempabumi yang berkekuatan M 7,7 kembali menimbulkan tsunami di Kepulauan Mentawai. Tsunami terjadi dua jam setelah gempa. Dampaknya desa di Kepulauan Mentawai hancur yang di sebabkan tsunami setinggi 3-10 meter.

Dari rangkaian tsunami yang terjadi di Sumbar, tsunami 1797 di Padang justru lebih tinggi dibandingkan 36 tahun setelahnya saat gempa 1833 yang secara magnitude lebih besar. Tetapi, ketinggian tsunami di Padang pada 1833 justru lebih kecil, hanya 2–3 meter saja.(ktk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.