Penuhi Undangan Komunitas Keturunan Minang di Arab Saudi, Gubernur Ajak Perantau dan Diaspora Bangun Sumbar

oleh -
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyerahkan cinderamata kepada Ketua MaHa, Dinita Melani Sari Masoedy di Istirohah Al Khosah, Riyadh, Arab Saudi, Jumat (29/3). Foto: Ari/Biro Adpim Sumbar

RIYADH, SuaraRantau.Com–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyatakan, keberadaan perantau dan diaspora Sumbar di seluruh dunia sangat berarti penting bagi perkembangan pembangunan daerah.

Hal itu disampaikan Mahyeldi saat memenuhi undangan perkumpulan Mandeh Harmain (MaHa) di Istirohah Al Khosah, Riyadh, Arab Saudi, Jumat (29/3).

“Kita menyadari, para perantau dan diaspora memiliki kekuatan materi serta jaringan yang mumpuni, yang semua itu dapat diaktifkan untuk pembangunan Ranah Minang,” ucap Mahyeldi dalam sambutannya.

Dalam kunjungan ke Negara Arab Saudi pada momentum Bulan Ramadan kali ini, Mahyeldi akan mengikuti beberapa agenda pertemuan dengan berbagai pihak, yang bertujuan melihat dan memaksimalkan peluang atau potensi kerja sama bagi pembangunan Sumbar.

Baca Juga: Tokoh Masyarakat Minang Rani Ismael Meninggal, Gubernur Sumbar: Jika Bertemu Dengannya adalah Berjumpa Keriangan

Mahyeldi berharap, dengan beberapa agenda yang telah dirancang dalam kunjungan ke Arab Saudi kali ini, akan semakin memantapkan peran perantau dan dispora Sumbar di Saudi, untuk berkontribusi bagi pembangunan Sumbar hingga ke tingkat nagari. “Perantau dan diaspora kita harapkan menjadi etalase Minangkabau di luar negeri,” ucap Mahyeldi mengakhiri.

Ketua Mandeh Haramain (MaHa), Dinita Melani Sari Masoedy, menyatakan terima kasih atas kesediaan Gubernur Mahyeldi memenuhi undangan dari MaHa, dan menjadi anugerah dan kehormatan bagi MaHa sebagai komunitas perempuan di Saudi Arabia yang memiliki hubungan darah dengan Minangkabau.

“Komunitas ini beranggotakan mereka yang lahir dari orang tua keturunan Minang, atau mereka yang menikah dengan orang Minang. Komunitas ini bertujuan mengedukasi perempuan Minang di Saudi, serta perempuan asal Indonesia atau luar Indonesia lainnya, tentang kebudayaan Minang dan Indonesia itu sendiri,” ucap Dinita.

MaHa, sambungnya, memiliki motto Ranah Mamanggia Rantau Manjawek. Motto tersebut wujud komitmen MaHa untuk meningkatkan peran serta dalam pembangunan di Sumbar. “Kami sangat berharap dukungan Pemprov Sumbar agar cita-cita dari motto kami itu juga terealisasi,” ujarnya lagi.

No More Posts Available.

No more pages to load.