Perjalanan ke Sijunjung Terhalang Akibat Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Rapat Mendadak

oleh -
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menggelar rapat dengan Kepala OPD Pemprov Sumbar di Solok, setelah perjalanannya dari Padang ke Kabupaten Sijunjung terhalang akibat longsor.

SOLOK, SuaraRantau.Com–Jalan yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok tepatnya di kawasan Sitinjau Lauik kembali tertutup, akibat longsor, Senin siang (8/8).

Akibat longsor tersebut, kunjungan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah ke Kabupaten Sijunjung terhalang beberapa saat. Hal ini membuat Mahyeldi berpikir bagaimana permasalahan bencana ini bisa segera dicarikan solusi.

Usai kunjungan kerja ke Kabupaten Sijunjung, Mahyeldi mengadakan rapat mendadak bersama OPD teknis Provinsi Sumbar. Di antaranya Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumbar, Kepala Dinas Perhubungan, Dinas Kehutanan, BPBD dan kepala OPD terkait lainnya di Villa Kendi, Kabupaten Solok.

Baca Juga: Usai Isi BBM dan Hendak Keluar dari SPBU di Ampang Padang, Truk Ini Lindas Perempuan Lansia hingga Tewas

Salah satu pemicu terjadinya longsor adalah akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Hingga kini, jalan utama Padang-Solok belum kunjung bisa dilewati secara normal dan masih diberlakukan sistem buka tutup.

Mahyeldi mengatakan, perbaikan pengamanan dinding tebing bahu jalan di kawasan Sitinjau Lauik harus segera dilakukan. Karena ini adalah jalur utama penghubung Padang-Solok dan sudah menjadi kebutuhan masyarakat Sumbar.

“Saya minta Kepala Dinas BMCKTR Provinsi Sumbar, Perhubungan dan BPBD Sumbar segera lakukan tindakan untuk atasi longsor yang kerap terjadi yang mengakibatkan macet total ini,” pintanya.

Perbaikan jalan tersebut harus segera dilakukan, jika tidak demikian seandainya kembali terjadi longsor, maka diprediksi ratusan truk yang membawa bahan kebutuhan Sumbar akan terhalang, khusus yang melewati Padang-Solok. Karena selain jalur ini, alternatifnya harus berputar jauh melalui jalan di Singkarak-Padang Panjang.

Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma Munaf menyampaikan untuk pengerjaan pengamanan jalur bisa dilakukan dengan pola pengecoran setiap dinding tebing yang sering terjadi longsor.

“Pola pengecoran untuk setiap dinding tebing yang sering lonsor bisa menjadi alternatif solusi. Tapi tentu itu membutuhkan biaya yang besar, pola seperti itu bisa dilaksanakan sesuai dengan Perpres Nomor 12 tahun 2021,” sebutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.