Rentan Menimbulkan Kekerasan, ASN Pemko Padang Turun ke Masyarakat Ingatkan Bahaya Pernikahan Dini

oleh -
Kabid Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak, DP3AP2KB Kota Padang, Suryani

PADANG, SuaraRantau.Com–Dalam upaya memberikan pengetahuan bahaya pernikahan dini, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang menyasar program Aparatur Sipil Negara Bersama Lindungi Anak (ASN Berlian) ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Padang.

Kepala DP3AP2KB Kota Padang, Eri Sendjaya diwakili Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak, Suryani menyebutkan, pernikahan yang terjadi di bawah usia 18 tahun atau pernikahan dini, rentan menimbulkan kekerasan terhadap anak.

“Perlindungan terhadap anak merupakan hal yang krusial dan semua lini wajib melakukan ini agar tidak terjadi kekerasan. Kita terus berusaha menurunkan angka kekerasan terhadap pasangan tersebut, agar tidak mendapat tekanan psikologis,” katanya, Kamis (2/2).

Baca Juga: Protes Hanya Boleh Berdagang Pukul 17.00 WIB, Penertiban PKL di Permindo Pasar Raya Padang Berlangsung Panas

Program ASN Berlian, katanya, program permodelan yang menyasar langsung ke ASN se-Kota Padang. Semua ASN terjun langsung menjadi panutan bagi masyarakat dalam perlindungan terhadap anak.

“Selain itu, kita di setiap kesempatan mengedukasi masyarakat mengenai bahaya dan dampak yang ditimbulkan akibat pernikahan dini,” ujarnya.

Ia menyampaikan, dampak yang terjadi akibat pernikahan dini salah satunya terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tidak hanya itu, anak dengan usia di bawah 18 tahun cenderung belum kuat secara mental, dan belum stabil melakukan pernikahan.

“Dari sisi lain, secara ekonomi belum mapan. Pasangan dini ini terkadang banyak yang belum mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap. Kebutuhan ekonomi setelah dan sebelum berumahtangga akan sangat berbeda. Oleh karena itu perlu kematangan dan kemapanan pasangan, agar tidak terjadi tekanan yang berujung KDRT,” ujarnya.

Suryani mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kekerasan terhadap anak, pihaknya selalu berusaha menyampaikan informasi secara langsung. Tidak hanya itu, pihaknya juga dibantu oleh aktivis perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat kepada 104 kelurahan di Kota Padang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.