Sebanyak 4.592 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Amankan Arus Mudik dan Arus Balik di Sumbar

oleh -
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah didampingi Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa saat mencek kesiapan personel yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat 2022. Foto: IST

PADANG, SuaraRantau.Com–Sebanyak 4.592 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2022 di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Jumlah tersebut merupakan personel gabungan Polri, TNI dan dari unsur pemerintah daerah (Pemda). Operasi pengamanan Idul Fitri 2022 ini bernama Ketupat Singgalang yang akan dimulai 28 April hingga 9 Mei 2022.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa Putra mengatakan, dalam Operasi Ketupat Singgalang ini, Polda Sumbar melibatkan TNI, dan unsur jajaran di masing-masing Pemerintah Daerah.

Baca Juga: Razia Penghuni LP Perempuan Anak Air Padang, Petugas Temukan Vibrator dan Barang-barang Berbahaya ini

“Dalam lingkup provinsi yang sudah kami kerahkan kepada seluruh jajaran di Sumbar. Mulai dari Damkar, Dinkes, dan Satpol PP semua dikerahkan, begitu juga Danrem (032/Wirabraja) mengerahkan 300 prajurit ke lapangan, yang standby lebih banyak lagi,” sebut Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa usai pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Singgalang, Jumat (22/4) di RTH Imam Bonjol Padang.

Dikatakan Irjen Pol Teddy, terkait prediksi jumlah pemudik yang akan masuk ke Sumbar diperkirakan mencapai 1,8 juta orang, pihaknya juga telah menyiapkan dan mengantisipasi segala macam kerawanan.

Selain itu, dalam Operasi Ketupat Singgalang ini juga, sebanyak 89 pos disiapkan dengan rincian, 1 Pos Terpadu, 54 Pos Pengamanan dan 34 Pos Pelayanan.

“Barangkali ada pemudik kendaraannya yang bermasalah, pecah ban, sakit, lelah dan sebagainya, ada kami siapkan derek, tim pengisi bahan bakar minyak (BBM), dan tim kesehatan,” terangnya saat didampingi Gubernur Sumbar dan Forkopimda.

Irjen Pol Teddy juga tidak menampik, bahwa pihaknya juga akan melakukan rekayasa lalu lintas di jalur arteri atau utama.

“Ada rekayasa lalin, situasional, kami lakukan secara bertindak. Kemudian, penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap harga mati walau saat ini kita diberikan kelonggaran untuk mudik, antisipasi terhadap penyebaran virus Covid-19 tetap kami lakukan,” katanya.

No More Posts Available.

No more pages to load.