AGAM, SuaraRantau.Com–Setelah tertunda 6 jam akibat erupsi kedua kalinya Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Senin pagi (4/12) pukul 7.10 WIB, Relawan PMI, TNI/Polri, Basarnas serta masyarakat kini kembali melanjutkan proses evakuasi korban.
Wakil Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat (Sumbar), Hidayatul Irwan melaporkan, saat ini masih ada 26 survivor (pendaki) yang belum berhasil turun.
Evakuasi kembali dilanjutkan pukul 13.15 WIB. Sebanyak dua tim evakuasi diturunkan masing-masing beranggotakan tujuh orang. Menyusul dua tim berikutnya beserta Anggota TNI pukul 15.21 WIB. “Evakuasi dilakukan secara estafet untuk mengoptimalkan kondisi fisik tim yang bertugas dan waktu evakuasi,” ujar Hidayat.
Melihat kondisi gunung yang hampir tiap jam erupsi, PMI lanjut Hidayat, akan menambah relawan untuk memperkuat proses evakuasi berikutnya. “Malam ini kita sedang menunggu tim evakuasi dari PMI turun dan memeriksa kondisi kesehatan mereka,” tutur Hidayat.
Sementara itu, Ahmad Jais, Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi, yang saat ini standby di Pos Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melaporkan enam unit ambulance PMI standby untuk mengevakuasi korban dari Pos BKSDA. “Survivor yang berhasil di evakuasi akan langsung dirujuk ke RS Achmad Mochtar Bukitinggi,” kata Jais.
Di samping evakuasi, PMI bekerjasama tim DVI Polda Sumbar memberikan layanan pendampingan keluarga korban. PMI menyediakan tempat istirahat bagi keluarga survivor di Markas PMI Kabupaten Agam, Cabang Batu Palano.
Ketua PMI Sumbar, Aristo Munandar yang juga ikut memonitoring giat relawan, meminta kepada semua relawan yang bertugas untuk selalu menjaga kesehatan, keamanan dan keselamatan bertugas. “Insha Allah kita akan terus di sini sampai semua survivor berhasil turun,” tutur Aristo.(rel/sar)