Seorang Agen Bus AKDP Terbunuh karena Berebut Penumpang, Jangan Jadikan UNP sebagai Terminal Bayangan

oleh -
Pascaterbunuhnya agen Bus AKDP, UNP mulai memperketat dan menjaga pintu masuk Kampus UNP di Air Tawar, Padang, Sabtu (18/1). Foto: Juliandra

PADANG, SuaraRantau.Com–Siang itu, pascapenusukan agent bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) oleh sesama agen, Jalan Hamka depan Kampus Universitas Negeri Padang (UNP) sepi dari bus-bus. Padahal selama ini kawasan tersebut sering dijadikan tempat bus-bus ngetem alias terminal bayangan.

Biasanya, bus-bus berjejer parkir menunggu penumpang, serta agen- agen bus berkompetisi merebut penumpang. Tapi, Sabtu (18/1) siang ini sepi. Tidak ada kemacetan yang ditimbulkan oleh bus-bus yang parkir berjejer.

Sebelumnya, seorang agen bus AKDP ditikam dengan pisau hingga meregang nyawa oleh agen bus lain di lingkungan UNP. Penikaman ini berawal saling rebut penumpang oleh dua agen bus ini. Kematian agen bus di Kampus UNP ini sebagai tamparan untuk Pemprov Sumbar dan Pemko Padang yang lemah memberikan layanan terminal yang layak bagi masyarakat Sumbar dan pengusaha bus AKDP.

Terminal Anak Air yang digadang-gadangkan sebagai solusi terminal bus di Padang, keadaannya sekarang juga cukup memprihatinkan. Hanya bus Trans Padang yang melewati jalur terminal yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Terminal Tingkir, Jawa Tengah pada 13 Desember 2023 yang lalu.

Peresmian ini sejalan dengan peresmian tiga terminal penumpang tipe A, yakni Terminal Tingkir Salatiga (Jawa Tengah), Terminal Paya Ilang, Takengon (Aceh), dan Terminal Anak Air, Padang, Sumbar.

Baca Juga: Pelaku Pencurian di Restoran Bebek Ria Padang Berhasil Diringkus Tim Klewang

“Akibat penusukan sesama agen bus di lingkungan UNP, kami takut dan was-was beraktivitas. Petugas keamanan kampus kurang awas melihat aktivitas orang luar bertandang ke kampus,” ucap Ayu salah seorang Mahasiswa UNP, Sabtu siang (18/1).

Menurutnya, dengan dijadikannya jalan raya di depan Kampus UNP menjadi terminal bayangan oleh bus-bus AKDP, berpeluang akan menimbulkan tindakan kejahatan berkelanjutan di kemudian hari.

“Lihat saja, maling motor dengan nyamannya mencuri motor di lingkungan UNP. Pengemis dengan leluasanya mencuri laptop di Masjid Raya Al-Azhar UNP. Sekarang, penusukan agent bus dengan sebilah pisau akibat berebut penumpang. Esok apalagi,” jawabnya penuh ketakutan.

No More Posts Available.

No more pages to load.