PADANG, SuaraRantau.Com–Tidak hanya melakukan percepatan penanganan bencana, agenda pembangunan infrastruktur di Sumbar harus tetap berjalan. Salah satunya percepatan kelanjutan pembangunan jalan tol ruas Sicincin-Limapuluh Kota.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah bersama dan Bupati dan Wali Kota yang daerahnya terdampak pembangunan jalan tol Padang-Limapuluh Kota menandatangani komitmen bersama percepatan pembangunan jalan tol ruas Sicincin-Limapuluh Kota, saat diskusi di Auditorium Gubernuran, Jumat malam (24/5).
Dalam diskusi tersebut, Mahyeldi menerima saran dan masukan terkait penguatan mitigasi bencana, serta kelancaran pembangunan jalan tol Padang-Limapuluh Kota. Terkait kebencanaan, salah satu masukannya, membentuk tim atau komunitas kerja untuk pengamanan masyarakat di sepanjang daerah berisiko bencana. Mengingat, saat ini potensi ancamannya masih besar, terutama di sekitar kaki Gunung Marapi. “Diperkirakan 1 juta meter kubik sisa abu erupsi masih mengendap di puncak gunung. Ini harus diantisipasi,” ucap Mahyeldi.
Baca Juga: Bekerja Tidak Pernah Lelah Siang Malam, Gubernur Sumbar Berjibaku Mengurus Bencana
Kemudian terkait pembangunan jalan tol, Mahyeldi menyebut, juga banyak masukan. Saat ini pihaknya masih menunggu penetapan trase (lajur) dari pemerintah pusat, untuk menjadi dasar bagi daerah dalam penetapan lokasi (penlok) serta pembebasan lahan. “Intinya semua siap mendukung sesuai bidang masing-masing, itu patut kita syukuri,” ungkap Mahyeldi.
Hal yang disepakati peserta diskusi tersebut. Pertama, Bupati dan Wali Kota yang daerahnya terdampak pembangunan jalan tol siap membantu pembebasan lahan dan melaporkan perkembangannya secara berkala kepada Gubernur.
Kedua, perguruan tinggi bersedia mengerahkan mahasiswanya untuk membantu sosialisasi kebijakan pemerintah terkait kebencanaan, baik mitigasi maupun penanganan bencana kepada masyarakat, di bawah koordinasi BPBD.
Ketiga, Pemprov Sumbar melibatkan perguruan tinggi melakukan assessment atau identifikasi dan analisis situasi untuk perencanaan kebijakan kebencanaan di Sumbar. Keempat, seluruh pihak berkomitmen melaporkan hasil assessment dan validasi data tersebut kepada Presiden Jokowi. “Hasilnya kita laporkan bersama kepada Presiden,” ungkap Mahyeldi.