SOLOK, SuaraRantau.Com–Pemandangan hamparan sawah hijau bertingkat-tingkat, terlihat begitu indah di Nagari Jawi-Jawi, Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Tidak ada yang menyangka, pemandangan yang indah tersebut baru bisa terlihat baru-baru ini. Sebelumnya, sejak dua tahun silam, wilayah Nagari Jawi-jawi itu hanyalah berupa ladang masyarakat yang gersang.
Nagari Jawi-jawi dulunya adalah sebagai pusat penghasil beras Solok yang terkenal se-Indonesia itu. Sawah-sawah penghasil beras terbaik di Indonesia tersebut sempat berganti ladang masyarakat, karena ketiadaan pasokan air.
Kini pemandangan sawah yang cukup luas terlihat sejauh mata memandang itu, kembali muncul, berkat jaringan irigasi di nagari tersebut sudah selesai diperbaiki tahun 2024 ini, di era kepemimpinan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Banda Taluek Bawah Nagari Jawi-jawi, Alfi mengatakan, aliran air ke sawah ini sempat terhenti dua tahun silam, karena jaringan air di nagari jebol tahun 2022 silam.
Peristiwa jebolnya jembatan penghubung air jaringan irigasi tersebut, karena hanya dibuat secara swakelola oleh masyarakat menggunakan kayu dan terpal sejak empat tahun silam. Sehingga tidak mampu menahan debit air yang besar akibat hujan.
Kondiri jebolnya jembatan air jaringan irigasi tersebut sejak dua tahun silam berdampak besar terhadap kondisi ekonomi masyarakat di nagari tersebut, yang hanya mengantungkan nasibnya dari bersawah.
Ketiadaan pasokan air membuat sekitar 800 hektar sawah di nagari tersebut terlantar. Untuk penyambung hidup, masyarakat memilih mengalihfungsikan lahan yang ada untuk berladang cabai, tomat, ubi bawang dan lainnya. Meski hasilnya tidak sebanding dengan menanam padi, tetapi hanya dengan berladanglah satu-satunya cara untuk menyambung hidup.
Melihat kondisi ekonomi masyarakat yang cukup memprihatinkan tersebut, Alfi bersama masyarakat lalu mengajukan aspirasi kepada Gubernur Sumbar waktu itu, Mahyeldi Ansharullah untuk memperbaiki jaringan irigasi yang rusak tersebut.