Tembus Perguruan Tinggi Ternama, Gubernur Sumbar Wacanakan Pelajar Kelas 3 SMA Masuk Asrama

oleh -
oleh
Gubernur Mahyeldi Ansharullah ketika bersilaturahmi dengan jajaran pendidikan di SMA Negeri 1 Solok Selatan, Minggu (4/7). Biro ADPIM Sumbar

SOLOKSELATAN, SR – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) wacanakan seluruh pelajar kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) wajib masuk asrama dalam rangka persiapan kemampuan untuk menembus perguruan tinggi ternama yang ada di Indonesia maupun luar negeri.

“Kami ingin anak kelas 3 SMA ini benar-benar disiapkan kemampuannya sehingga mematangkan mereka dalam persiapan mnembus perguruan tinggi ternama, baik itu di Indonesia maupun luar negeri,” ujarnya ketika bersilaturahmi dengan jajaran pendidikan di SMA Negeri 1 Solok Selatan, Minggu (4/7).

Baca juga: Viral Video Emak-emak Komentari Prokes di Padang, Begini Respon Gubernur

Ia menilai untuk mempersiapkan masa depan generasi muda ini tidak hanya menjalankan sistem yang telah ada saja Tetapi memang benar-benar dipersiapkan dengan matang, antarnya pendidikan di asrama.

“Untuk itu wacana yang kita anjurkan ini tidak bisa hanya dilaksanakan Pemprov Sumbar meskipun kewenangan SMA/SMK dan sLB berada di provinsi. Maka untuk itu sinegitas dengan Kabupaten dan Kota,” katanya.

Kemudian katanya, sekaitan dengan pembangunan asrama nantinya diharapkan dukungan dari pemerintah kabupaten dan kota selain bantuan anggaran dari provinsi.

“Jika ada sekolah yang memiliki lahan yang cukup luas. Maka dapat segerakan rencana untuk pembangunan asrama ini,” ujarnya.

Mahyeldi menambahkan, bagi pelajar Sumbar yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri, Pemprov dapat mengkomunikasikan dengan Diaspora Minang yang memilii jaringan luas dihampir semua benua.

“Misalkan ingin kuliah di Inggris atau Amerika, kami akan hubungi perantau yang tergabung dalam Diaspora Minang,” tuturnya.

Sedangkan bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memang orientasi ke dunia kerja perlunya peningkatan lulusan untuk meningkatkan kapasitas lulusan yang benar-benar dapat diserap dunia kerja.

Kalaupun tidak dapat masuk lewat kurikulum pokok, tetap dapat masuk lewat muatan lokal ataupun program lain yang memungkinan,” terangnya.

Kemudian kata Mahyeldi, sekolah mesti mempersiapkan fasilitas penunjang kerja pratek. Contohnya, jika jurusan bisnis, maka disiapkan semacam tempat perdagangan yang dapat menampung siswa untuk praktik secara langsung.

No More Posts Available.

No more pages to load.