Terkait Maraknya Terminal Bayangan, Dishub Padang Lepas Tangan, Sebut Kewenangan Dishub Sumbar

oleh -
Jalan Hamka depan Kampus UNP yang sering dijadikan tempat ngetem Bus AKDP, kini sepi akibat peristiwa pembunuhan agen bus, Jumat (17/1). Foto: Juliandra

PADANG, SuaraRantau.Com–Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padang Ances Kurniawan menegaskan, permasalahan bus AKDP menjadikan beberapa titik menjadi terminal bayangan, merupakan kewenangan dari Dishub Sumbar.

“Kewenangan kita hanyalah angkutan kota (angkot) dan Trans Padang, kalau AKDP dan AKAP yang berkewenangan adalah pemerintah provinsi,” ucapnya, Minggu, (19/1).

Lebih lanjut, permasalahan tentang terminal bayangan seperti di lingkungan UNP, Gaung, Simpang Lubuk Begalung (Lubeg), telah lama diapungkan oleh Dishub Kota Padang.

“Sudah dua tahun permasalahan ini kita apungkan. Tetapi belum ada solusi. Pembicaraan bulan Desember kemarin sudah melibatkan Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar, Balai Besar Jalan Nasional dan BPTD, yang membicarakan optimalisasi Terminal Anak Air,” paparnya.

Ances Kurniawan berharap, Pemprov Sumbar membentuk satgas yang melibatkan TNI/Polri dalam menertibkan terminal bayangan yang ada di beberapa titik di Kota Padang.

“Harus ada satgas khusus yang bisa merazia AKDP, AKAP dan travel liar ini. Hal ini dikarenakan mereka mempunyai bekingan. Dengan melibatkan TNI/Polri serta Organda, tentunya mereka bisa ditertibkan. Kalo perlu cabut izin trayek bagi yang melanggar,” tegasnya.

Baca Juga: Seorang Agen Bus AKDP Terbunuh karena Berebut Penumpang, Jangan Jadikan UNP sebagai Terminal Bayangan

Selain itu, Ances Kurniawan berharap, Pemprov bisa membuat bus Trans Kota dan Kabupaten yang terkoneksi.”Bus-bus yang ada di remajakan dengan membetuk trans kota dan kabupaten. Hal ini sejalan dengan di fungsikan nya terminal Anak Air yang ada di Padang,” tutupnya.

Sebelumnya, kehadiran terminal bayangan di Jalan Hamka depan Kampus UNP menimbulkan protes dari pihak UNP, pasca terbunuhnya seorang agen bus AKDP di depan Kampus UNP, Jumat (17/1).

Sekretaris UNP, Erianjoni mengatakan, akibat jalan raya depan Kampus UNP dijadikan terminal bayangan bus AKDP, banyak terjadi kecelakaan saat mobil dan motor keluar masuk Kampus UNP.

“Karena pintu masuk dan keluar terhalang bus AKDP parkir, banyak terjadi kecelakaan. Kita sudah wanti-wanti dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Tetapi, kehadiran bus-bus AKDP ini merusak kenyamanan kampus,” tutupnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.