Tidak Hanya Stunting, Inilah Penyakit Lainnya yang Angkanya Masih Tinggi di Sumbar

oleh -
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, bersama Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, dr Lili Yanwar, Mars dan perwakilan Kementerian Kesehatan membuka Rakerkesda Sumbar di Padang, Senin malam (21/11).

PADANG, SuaraRantau.Com–Meski angkanya menunjukan tren penurunan, stunting (tubuh pendek) menjadi masalah kesehatan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dari tahun ke tahun.

Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menyebutkan, satu dari empat anak Indonesia mengalami stunting dengan prevelansi stunting sebesar 24,4 persen.

Data stunting Provinsi Sumbar pada lima tahun terakhir sudah menunjukkan trend penurunan. Di mana pada tahun 2017 sebesar 30,6 persen, tahun 2018 sebesar 29,9 persen, tahun 2019 27, 47 persen. Tahun 2022 sebesar 26,71 persen dan tahun 2021 sebesar 23,3 persen.

“Penurunan rata-rata sebesar dua persen per tahun. Targetnya turun 14 persen 2024 nanti. Namun, saya optimis bisa capai 10 persen pada 2024 nanti. Perlu kerja keras bersama, bukan hanya kerja dinas kesehatan semata, tapi seluruh stakeholder,” terang Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, usai membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Sumbar yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar di Padang, Senin malam (21/11).

Penyakit lainnya yang masih tinggi di Sumbar menurut Mahyeldi, adalah Penyakit Tidak Menular (PTM). Tiga PTM yang menjadi perhatian Dinkes Sumbar adalah hipertensi, dengan jumlah kasus 43.319 orang, Diabetes Melitus (DM) 28.704 kasus dan penyakit jantung sebanyak 25.465 kasus.

Kemudian, penyakit menular TBC estimasi 22.944 kasus di Indonesia yang baru ditemukan 36 persen (8.259) dan masih ada 14.684 yang belum ditemukan.

Baca Juga: Angka Kematian Ibu dan Anak Masih Tinggi di Sumbar, Gubernur Sebut Faktor Ini Penyebabnya

“Kesehatan investasi SDM serta memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Karena itu menjadi keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan masyarakat,” terang Mahyeldi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.