Tim PKM UNP Latih Masyarakat Nagari Sulit Air Mengolah Sampah

oleh -
Tim PKM dari UNP melaksanakan program pendampingan desa dalam upaya penanggulangan sampah di Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok. Foto: Dokumentasi Tim PKM UNP

PADANG, SuaraRantau.Com–Masalah timbunan sampah telah menjadi isu serius di Indonesia. Termasuk di Sumatera Barat (Sumbar) dengan timbunan sampah mencapai ribuan ton per hari. Jika tidak ditangani dengan serius, berpotensi menjadi masalah di masa depan.

Sebagai langkah konkret, Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan program pendampingan desa dalam upaya penanggulangan sampah di Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok.

Program ini telah dilaksanakan pada 16 Agustus 2024 lalu dan bertujuan membantu masyarakat dalam mengelola sampah dengan lebih baik.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UNP, Dr. rer. nat. Deski Beri, S.Si, M.Si, menyatakan, sampah telah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Oleh karena itu, program pendampingan desa merupakan inisiatif penting dalam menangani masalah sampah yang semakin meresahkan.

“Sampah bukan hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat serta merusak ekosistem lokal. Melalui program pendampingan desa menjadi penting untuk memberdayakan masyarakat agar terlibat aktif dalam pengelolaan sampah,” ucapnya saat di temui di sela-sela kesibukannya di UNP, Selasa, (20/8).

Baca Juga: Dosen UNP Latih Nelayan di Kepulauan Mentawai Cara Mengolah Ikan Menjadi Produk Makanan

Deski Beri menjelaskan, program pendampingan desa merupakan tindak lanjut dari nota perjanjian kerja sama antara LP2M UNP dengan pihak Nagari Sulit Air.

“Tujuannya untuk meningkatkan sumber daya nagari dan mewujudkan pembangunan yang merata di daerah tersebut. Program ini juga bertujuan membangun keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam hal pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, seperti daur ulang dan pengurangan sampah,” paparnya.

Dr. Eka Asih Febriani, M.Pd., yang turut dalam Tim PKM UNP di Sulit Air menambahkan, untuk mewujudkan program ini, pihaknya memberikan edukasi pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik.

“Kita harus berikan edukasi kepada masyarakat dengan menyediakan wadah pembuangan sampah sementara di berbagai titik sesuai dengan karekteristik sampah. Kita juga harus sosialisasikan tempat pembuangan akhir sampah dan pengolahan sampah jika perlu,” jelasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.