Wakil Ketua DPD RI Ungkap 4 Masalah Ini Membelenggu Pertanian di Indonesia

oleh -
Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung saat menerima audiensi STII di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, (29/10). Foto: Dokumentasi Sekretariat DPD RI

JAKARTA, SuaraRantau.Com–Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung menegaskan dukungannya terhadap berbagai inovasi sektor pertanian yang mampu menopang target pemerintah untuk mencapai swasembada pangan.

“Target yang dicanangkan Presiden Prabowo merupakan tantangan bagi kita. Swasembada pangan dalam empat sampai lima tahun ke depan, tidak dapat dicapai dengan cara-cara biasa. Harus didukung melalui terobosan dan inovasi,” terangnya saat menerima audiensi Serikat Tani Islam Indonesia (STII) di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, (29/10).

Tamsil mengapresiasi inovasi produktivitas tanaman padi Trisakti yang dihasilkan oleh STII. Padi Trisakti dapat dikembangkan lebih luas untuk mengakselerasi kebangkitan sektor pertanian, demi mencapai ketahanan pangan Indonesia. Padi tersebut, siap panen setiap 75 hari dan empat kali setahun. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PB STII, Fathurrahman Mahfudz.

Baca Juga: Momentum Sumpah Pemuda, Ketua Komite III DPD RI Usulkan Pemerintah Beri Ruang untuk Pemuda Kreatif

Menurut Tamsil Linrung, ada empat masalah yang membelenggu pertanian di Indonesia. Yaitu keterbatasan lahan, regenerasi petani, modernisasi dan masalah produktivitas. Isu produktivitas bisa terjadi karena masalah tanah, atau jenis tanaman. “Maka temuan jenis padi Trisakti yang mampu menghasilkan gabah hingga belasan ton perhektar, pencapaian impresif yang harus diadopsi pemerintah,” imbuhnya.

Inovasi tersebut, terang Senator asal Sulawesi Selatan ini, juga diharapkan memperkuat primadona pertanian di mata anak muda. Bahwa pertanian terbuka menyerap modernisasi, inovasi, dan pertanian menjanjikan masa depan. Sehingga memicu terjadinya regenerasi petani. Dengan demikian, sektor pertanian lebih maju dan berkelanjutan.

Tamsil mengungkapkan, meskipun Indonesia dikenal sebagai negeri agraris, banyak permasalahan dalam sektor pertanian yang menyebabkan ketergantungan pada impor untuk kebutuhan pangan. Ini mencerminkan adanya anomali. Di mana potensi pertanian yang besar tidak sejalan dengan kemandirian pangan yang diharapkan.

No More Posts Available.

No more pages to load.