Wujudkan Transformasi Pertanian Tradisional menjadi Modern, Mentan RI Tantang 80 Rektor Sediakan Lahan 5-10 Ribu Hektar

oleh -
Mentan RI Andi Amran Sulaiman memberikan arahan saat FGD Pertemuan MRPTNI di UNP, Sabtu (18/5). Foto: Juliandra

PADANG, SuaraRantau.Com–Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman menantang 80 rektor yang hadir pada kegiatan Focus Group Discusion (FGD) pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Sabtu (18/5) di Universitas Negeri Padang (UNP), agar menyiapkan lahan 5 sampai 10 ribu hektar untuk lahan pertanian.

Jika mampu menyediakan lahan tersebut, Andi Amran berjanji siap memberikan bantuan alat teknologi tinggi pertanian untuk mengolah lahannya. “Masing-masing satu rektor perguruan tinggi negeri bisa tidak menyiapkan minimal 5 hingga 10 ribu hektar lahan di daerahnya? Jika ini terwujud, saya menggaransi akan hibahkan semua alat pertanian,” tantang Andi Amran di hadapan 80 rektor dan ratusan mahasiswa UNP dan perguruan tinggi lainnya saat FGD di Auditorium UNP.

Tantangan tersebut disampaikan Andi Amran dalam upaya untuk mewujudkan transformasi pertanian tradisional menjadi modern. “Saya mimpi semua pertanian menggunakan teknologi tinggi tidak menyentuh tanah. Di Padang ada percobaan, 150 hektar terlalu kecil. Saya minta 5 ribu hektar. Saya siap berikan subsidi dan peralatannya,” terangnya.

Andi Amran juga mengajak mahasiswa generasi Z terlibat di sektor pertanian dengan menggunakan teknologi modern. Karena sektor ini sangat menjanjikan. “Menggunakan teknologi tinggi bisa hemat mencapai Rp20 triliun biaya pengolahan lahan pertanian. Mahasiswa jika ikut mengolahnya maka bisa dapatkan pendapatan Rp10 juta per bulan bersih,” terangnya.

Baca Juga: Dana Rp450 Juta Terkumpul saat Pertemuan MRPTNI dan Festival Kebangsaan di UNP, Digunakan Bangun SD yang Hancur Akibat Bencana

Dengan menggunakan teknologi tinggi untuk pengolahan pertanian akan berdampak meningkatkan indeks pertanaman dan menekan biaya 60 persen. Sehingga petani sejahtera.
“Jika petani sejahtera, maka milenial pasti ikut. Saya berharap penyediaan lahan 5 sampai 10 ribu hektar ini bisa tahun ini. Yang kita bina punya petani. Ada bantuan alat teknologi pertanian dan alat tanam. Jadi pertanian kita ke depan menggunakan teknologi tinggi tidak manual, maka akan sejajar dengan pertanian negara maju sepeti Jepang,” terangnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.