Zidan, Korban TPPO Perusahaan Scam-Judi Online Kini Hidup Terlunta-lunta di Kamboja

oleh -
Anggota DPD RI, Pdt. Penrad Siagian. Foto: Fernando/Staf Anggota DPD RI Provinsi Sumut Pdt. Penrad Siagian

JAKARTA, SuaraRantau.Com–Noviyani, seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Jalan Sei Padang, Kelurahan Durian, Kecamatan Bajenis, Tebingtinggi, menyampaikan permohonan advokasi kepada Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Pdt. Penrad Siagian.

Noviyani berharap Senator membantu upaya pemulangan putranya, Zidan Dzil Ikram (18), yang kini berada di Kamboja setelah menjadi korban perdagangan orang.

Dalam suratnya, Noviyani menceritakan, Zidan awalnya dijanjikan pekerjaan di sebuah kafe. Tanpa sepengetahuan keluarga, Zidan berangkat ke Kamboja pada Desember 2023 dengan membuat paspor sendiri dan meninggalkan pendidikannya di SMA.

Namun setibanya di sana, Zidan justru dijadikan pekerja scam online. Tidak tahan dengan kondisi itu, ia berpindah ke pekerjaan lain di sektor judi online, tetapi tetap merasa tidak nyaman. Hingga akhirnya, Zidan memutuskan melarikan diri dari pekerjaan tersebut.

Sayangnya, paspor Zidan ditahan oleh pihak pengelola, menyebabkan ia tidak bisa mendapatkan bantuan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja.

Baca Juga: Kriminalisasi Guru Marak, Wakil Ketua Komite III DPD RI: Ibarat Air Susu Dibalas Air Tuba

Zidan pun terlunta-lunta selama dua bulan sebelum berusaha mencari perlindungan di KBRI, yang menyarankan untuk melapor ke hotline. Namun, tanpa paspor, KBRI kesulitan memberikan bantuan.

Dengan harapan besar, Noviyani memohon agar Pdt. Penrad Siagian membantu proses advokasi untuk membawa Zidan kembali ke Indonesia.

Zidan, anak sulung dari empat bersaudara, sangat dibutuhkan kehadirannya dalam keluarga. Terutama setelah ayahnya meninggal dunia tidak lama setelah Zidan berangkat ke Kamboja.

Menanggapi permohonan ini, Pdt. Penrad Siagian langsung melakukan langkah koordinasi dengan Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto.

Dalam pembicaraan telepon yang berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB, Pdt. Penrad menegaskan kepada Santo terkait pentingnya perlindungan bagi anak-anak muda asal Sumut yang menjadi korban perdagangan orang di Kamboja, khususnya yang terjebak dalam pekerjaan scam online dan judi online.

No More Posts Available.

No more pages to load.