Refleksi 1 Tahun Pemerintahan Jokowi–Maruf Amin: Wajah Baru Indonesia, Wajah Rakyat Bahagia

oleh -
Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal (Purn) Dr. Moeldoko

SATU tahun kepemimpinan Joko Widodo-Maruf Amin, dihadapkan kepada berbagai tantangan yang cukup berat dalam melaksanakan pembangunan. Apakah kepemimpinan Jokowi-Maaruf Amin ini, mampu membawa Bangsa dan Negara Indonesia mampu melewati segala tantangan dan cobaan.

Berikut wawancara Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal (Purn) Dr. Moeldoko oleh Staf Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden RI.

Tanya : Selamat pagi Pak Moeldoko. Sejak pengesahaan Undang-Undang Cipta Kerja, terjadi sejumlah unjukrasa yang menentang. Bagaimana Anda melihat kondisi ini?

Moeldoko : Banyak orang berpandangan UU Cipta Kerja ini merugikan. Padahal ini menciptakan lapangan pekerjaan baru seluas-luasnya. Kita mengupayakan ada jaminan lebih baik tentang pekerjaan, jaminan pendapatan lebih baik, dan jaminan lebih baik bidang sosial. Itu poin yang penting.

Baca Juga: Angka Positif Covid-19 Meningkat, Asrama Haji Padang jadi tempat Isolasi dan Karantina

Coba bayangkan, sampai saat ini ada 33 juta orang yang mendaftar menjadi peserta Kartu Pra Kerja. Betapa besar kebutuhan lapangan kerja saat ini. Melalui UU Cipta Kerja ini, membuka kesempatan yang luar biasa bagi pengusaha kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi. Mereka yang tadinya mengurus perizinan panjang dan berbelit, nanti cukup lewat satu pintu saja.Sekali saja !Jadi jangan buruburu komplain berlebihan padahal belum memahami penuh, isi dan substansi dari versi terakhir UU Cipta Kerja ini.

Kebijakan ini diarahkan untuk menghadapi kompetisi global.Saya lihat banyak tokoh yang sesungguhnya belum memahami isi sepenuhnya, tapi keburu menolak. Padahal saat ini yang dibutuhkan adalah sebuah persatuan. Mereka menyampaikan keberatan isi substansi dari undang-undang yang mungkin itu konsep sebelum disahkan. UU Cipta Kerja ini bukan untuk menyingkirkan pemikiran tertentu.

Tanya : Apa maksud Anda menghubungkan UU Cipta Kerja dengan kompetisi global?

Moeldoko : Masyarakat sering mengeluhkan pelayanan birokrasi yang lamban, berbelit, menyebalkan, belum lagi banyak regulasi yang tumpang-tindih. Ini membuat tidak adanya kepastian bagi siapapun, termasuk investor. Peringkat kompetitif (Competitiveness indeks) Indonesia ada di bawah Malaysia dan Thailand. Saya tangkap mungkin Presiden malu melihat kondisi ini. Presiden ingin Indonesia bisa maju dalam kompetisi global.

No More Posts Available.

No more pages to load.